Jumat, November 1, 2024

Jaga Ketahanan Pangan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Urban Farming Dengan Metode Hidroponik

Semarang, Demokratis

Pertanian urban (urban farming) menjadi salah satu solusi untuk menghadapi kesulitan pangan selama pandemi Covid-19 ini. Dengan metode hidroponik masyarakat dapat menanam sayur dan buah-buahan di lahan sempit yang ada di sekitar rumah mengingat lahan di perkotaan sangat sempit dan terbatas.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UIN Walisongo mengadakan pelatihan urban farming dengan metode hidroponik di Kelurahan Purwoyoso yang dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari Karang Taruna hingga ibu-ibu PKK di wilayah Purwoyoso, Minggu (1/11/2020).

“Saya lihat selama masa pandemi ini masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan, karena bahan pangan yang terbatas di pasar. Dan hal ini membuat saya berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan urban farming dengan metode hidroponik di masyarakat kota untuk menuju ketahanan pangan,” terang Milla mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang salah satu panitia pelatihan hidroponik ini.

“Untuk mensukseskan pelatihan ini saya dibantu oleh Mbak Diah selaku pemateri pelatihan. Beliau lulusan Universitas Jenderal Soedirman jurusan pertanian yang sangat peduli dengan lingkungan. Beliau telah menerapkan budidaya hidroponik ini di rumahnya dengan memanfaatkan rooftop sebagai lahan kebunnya,” lanjut Milla.

Kebun hidroponik milik Diah selaku pemateri yang memanfaatkan rooftop atau atap rumah sebagai lahannya.

Sementara Diah mengatakan, praktek urban farming terbukti sangat membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Selain itu, jenis tanaman yang dapat ditanam pun bervariasi mulai dari sawi, kangkung, bayam, selada hingga buah-buahan seperti cabai dan tomat serta mentimun.

“Harapanya setelah diadakan pelatihan ini peserta atau warga sekitar dapat menerapkan budidaya hidroponik karena metode ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Jadi sangat cocok untuk lahan perkotaan dan bisa diterapkan untuk lingkungan sekitar, serta hal ini juga turut membantu program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Diah pemateri dalam pelatihan hidroponik.

Selama pelatihan hidroponik berlangsung, peserta dari warga Purwoyoso tampak sangat antusias mengikuti serangkaian acara ini. Mulai dari pemateri memaparkan materi mengenai hidroponik hingga praktek menanam berbagai sayuran di styrofoam sebagai wadah tanamnya. Peralatan yang dibutuhkan peserta pun telah disediakan seluruhya dari panitia penyelenggara.

“Sudah lama ingin mengadakan kegiatan pelatihan hidroponik namun belum terealisasikan, tetapi setelah adanya kegiatan postif dari teman-teman KKN dapat menambah pengetahuan warga dan bisa berguna untuk masyarakat luas,” ujar Yayan Ketua Karang Taruna Purwoyoso.

Meskipun berada di masa yang serba terbatas ini tidak menyurutkan semangat beraktivitas masyarakat demi bertahan di masa pandemi untuk elakukan kegiatan positif dan bermanfaat serta tidak mengabaikan protokol kesehatan. Selalu ingat pesan ibu, “memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak minimal 1,5 meter”. (Milla)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles