Padangsidimpuan, Demokratis
Ribuan titik ruas jalan dari simpang Desa Rimbasoping menuju Ibu Kota Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu di Poken Jior sepanjang 5 km mengalami kerusakan parah. Terkadang si pengendara (pengguna jalan) bersusah payah melewati jalan yang banyak berlobang, bahkan parit jalan pun sama datarnya dengan badan jalan sehingga jika air hujan datang/turun, maka air mengalir di tengah jalan membuat badan jalan mudah terkelupas.
Abdullah Taudieq (23) warga Desa Rimbasoping salah satu karyawan swasta di Kota Padangsidimpuan mengatakan bahwa kondisi jalan yang semakin lama semakin rusak ini selalu mengeluh soal kinerja dari PUPR Sumatera Utara.
“Masa soal perbaikan jalan pun sudah hampir tiga tahun terakhir diperbaiki hanya dengan tambal sulam, habis itu tidak ada lagi,” terang Taufieq.
Renjet Sihombing (57) warga Desa Rimbasoping yang selalu melewati tiap hari ke pasar pagi Kota Padangsidimpuan, menuturkan kalau tidak salah sekira bulan Maret 2024 lalu telah ada sejumlah alat berat memperbaiki Jalan Raya Angkola Julu ini untuk melakukan pengikisan jalan di pinggir jalan.
“Pikiran saya ruas jalan akan diperbaiki atau dibangun, eh… ternyata alat beratnya sudah tidak ada lagi parkir di dekat jembatan Gala-Gala Torop. Kami masyarakat merasa heran,” imbuhnya.
Kepala Desa Rimbasoping M. Siregar menuturkan pihak media maunya mempublikasikan terus kondisi Jalan Raya Angkola Julu ini mulai dari Rimbasoping hingga ke Pokenjior. Karena kerusakan badan jalan tersebut sudah ribuan titik berlobang sehingga ditampel warga dengan tanah.
“Jalan Raya Angkola Julu ini sudah puluhan tahun dibangun sebelum (Edi Rahmayadi) menjabat Gubsu namun hingga kini belum ada peningkatan jalan dilakukan. Kami mengharap agar Pemprov Sumut periode mendatang agar memperhatikan kondisi jalan ini,” harapnya. (U. Nauli Hsb)