Solo, Demokratis
Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, komitmennya memberikan dukungan kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal itu ditegaskan seusai menghadiri pertemuan bersama para elite PSI di Bali, awal Oktober lalu.
Jokowi menyebut, kehadirannya dalam acara tersebut merupakan bentuk nyata dari dukungan kepada partai berlambang gajah itu.
“Ya sesuai yang saya sampaikan di kongres, saya akan full mendukung PSI dan akan bekerja keras untuk PSI,” tegas Jokowi kepada wartawan di Solo, Senin (13/10/2025).
Jokowi mengungkapkan dalam forum tersebut, dirinya diminta untuk menyampaikan arahan dan berbagi pengalaman politik, terutama terkait kerja-kerja lapangan selama menjabat sebagai presiden dan kepala daerah.
“Saya diminta untuk memberikan arahan tentang kerja-kerja politik di PSI. Bagaimana bekerja di bawah bersama rakyat, apa saja yang perlu diperhatikan. Itu saja, tidak ada yang lain,” jelasnya.
Pertemuan itu terjadi seusai Jokowi menghadiri pernikahan Plt Ketua PSI Bali I Putu Yoga Adi Saputra. Momen tersebut kemudian dimanfaatkan kader PSI untuk berdiskusi dengan Jokowi mengenai strategi politik ke depan.
“Momentum ini digunakan sebaik mungkin untuk berdiskusi dengan tokoh yang kami anggap sebagai panutan dan inspirator,” ujar Putu Yoga.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Jumat (3/10/2025), Jokowi berdiri di tengah forum, memberi arahan langsung kepada para elite PSI. Hadir dalam forum tersebut sejumlah nama penting seperti Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Mantan Ketum PSI Grace Natalie, dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Ahmad Ali.
Mayoritas kader terlihat mengenakan busana tradisional seperti kebaya dan batik. Sementara, Kaesang tampil rapi dalam balutan jas formal.
Pertemuan itu disebut sebagai bagian dari persiapan PSI menuju Pemilu 2029, dengan Jokowi berperan sebagai mentor dan pemberi masukan strategis.
“Kesiapan untuk Pemilu 2029 menjadi salah satu pokok diskusi kami,” katanya.
Dukungan Jokowi kepada PSI bukan hanya simbolik, tetapi juga ditunjukkan melalui keterlibatan aktif dalam penguatan strategi politik dan komunikasi partai.
Hal ini dipandang sebagai upaya untuk mendorong regenerasi kepemimpinan politik nasional yang lebih segar dan progresif. (JP)
