Tangsel, Demokratis
Sidang Musyawarah Besar (Mubes) Organisasi Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP yang digelar di Puri Siwi, Tangerang Selatan, Minggu (3/3/2024) melaksanakan pemilihan tiga kandidat ketua umum, yaitu Julianto Wibowo, Ambri, dan Bayu Atmadja.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Julianto Wibowo terpilih sebagai Ketua Umum Organisasi Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP periode kepengurusan 2024-2029.
“Alhamdulillah, puji syukur atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa serta dukungan mayoritas anggota TRAMP, hasil Mubes mengamanatkan saya sebagai ketua umum Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP untuk periode kepengurusan selama lima tahun mendatang,” kata Julianto yang akrab disapa Iyan, Minggu malam.
Setelah dilantik sebagai ketua umum, Iyan berharap, Organisasi Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP bisa terus berprestasi dan mencetak lebih banyak lagi SDM berkualitas dalam kegiatan berbasis petualangan luar ruang, kegiatan kemanusiaan, dan penyelamatan, hingga penelitian penelitian ilmiah.
“Dengan kerja sama yang baik antar anggota-anggota muda serta dukungan moril dan materiil dari anggota-anggota senior, Organisasi Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP akan terus menjadi organisasi yang memberikan kebermanfaatan untuk bangsa dan negara. Kami tidak kekurangan SDM profesional dalam segala bidang kegiatan luar ruang,” tuturnya.
Eksistensi Organisasi Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP menurut Iyan, perlu dan wajib berkelanjutan. Sebab, Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP merupakan salah satu organisasi pegiat alam bebas tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1975 dan telah mencetak tokoh-tokoh serta atlet berprestasi dalam dunia mountaneering dan olahraga luar ruang.
Di kepengurusan organisasi yang baru, Iyan yang sudah mengabdikan dirinya untuk organisasi TRAMP selama 21 tahun dalam angkatan Lawang Buana 2003, merencanakan sejumlah program dan kegiatan yang akan mengharumkan nama Perkumpulan Pendaki Gunung TRAMP di level nasional dan internasional.
“Untuk skala nasional, beberapa anggota merencanakan untuk ekspedisi gugusan karst di kawasan Maluku, mulai dari pendakian gunung, susur gua sampai panjat tebing,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Alfira Naftaly atau akrab disapa Abex, selaku Ketua Harian Kelompok Pendaki Gunung TRAMP yang ditunjuk oleh Iyan mengatakan, “Salah satu kegiatan berskala internasional yang akan dilakukan adalah ekspedisi gua dengan volume terbesar di dunia yaitu Gua Hang Son Doong di Vietnam.”
“Tak lupa, jika diberikan kesempatan TRAMP akan melengkapi perjalanan Seven Summit Dunia,” ujar Abex.
Seven Summit dunia adalah tujuh titik tertinggi yang tersebar di 7 benua. Hingga saat ini, Kelompok Pendaki Gunung TRAMP baru berhasil mengibarkan benderanya di 4 puncak tertinggi dunia, yaitu puncak gunung Elbrus di benua Eropa, Kilimanjaro di benua Afrika, Aconcagua di Amerika Selatan, dan Cartenz Pyramid di Papua, Indonesia, yang mewakili benua Australia-Oceania. (Tholib)