Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Juliari Batubara Anak Penjual Gado-gado Tebet Jadi Menteri

Jakarta, Demokratis

AP Batubara mestinya dilantik menjadi anggota DPRD Propinsi DKI Jakarta sesuai hasil Pemilu 1971 dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian berfusi ke dalam PDI Perjuangan bersama Partai Murba.

Bersamaan dengan itu, di DPRD Propinsi DKI Jakarta juga dilantik Maruf Amin anggota DPRD Provinsi DKI dari Partai Nahdlatul Ulama, yang kini menjadi wakil Presiden. Sementara Roberto Bangun dari Golkar dilantik untuk masa jabatan periode 1971-1977.

Akan tetapi pada hari H pada saat pelantikan, berdasarkan putusan partai, pelantikan AP Batubara dibatalkan oleh PNI secara tiba-tiba.

Gagal sudah AP Batubara jadi anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta. Dan selanjutnya AP tidak pernah mau lagi jadi Caleg.

Peristiwa itu terjadi ketika orde baru sedang melakukan konsolidasi setelah penggulingan Presiden Soekarno oleh Presiden Suharto pada tahun 1967. Dan PNI harus digembosi oleh pemerintah baru agar Golkar mulus menang Pemilu.

AP Batubara adalah politisi kawakan yang besar pada era Presiden Soekarno dan menjadi kader PNI Istimewa kemudian PDI P hingga sampai akhir hayatnya.

Suatu kali katanya, pernah mobilnya diberhentikan oleh pengawal Penglima ABRI di Jalan Thamrin Jakarta karena mobil Panglima ABRI akan lewat yang dikawal oleh voorrijder.

Respon AP Batubara malah langsung tidak bisa menerima. Katanya, mengapa harus mobilnya sampai diberhentikan karena pejebat tinggi mau lewat yang mestinya mengutamakan jalanan untuk publik atau rakyat.

AP kemudian turun dari mobilnya dan mencak-mencak saat mobil Penglima ABRI lewat di depan mobilnya.

Akan tetapi karena yang akan lewat adalah mobil Panglima ABRI/Menhankam Jenderal  Maraden Panggabean, tetap saja terus saja meluncur tanpa ada hambatan sesuatu jua.

Tidak cuma itu saja, AP yang juga sudah tampak sangat kesal sekali. Kemudian lantas mengeluarkan kepalan tangannya ke langit sebagai bentuk protesnya ke arah mobil Panglima ABRI yang telah hilang meluncur dari pandangan matanya.

AP sendiri tidak tau siapa yang berada di dalam mobil dinas TNI itu. Yang ternyata kemudian baru diketahui adalah mertuanya Jenderal Maraden Panggabean. Dan untung saja peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan insiden dan sempat jadi berita besar ketika pada saat itu.

Sesudah gagal dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, untuk dalam  menghidupi keluarga sehari-harinya, sang istri Maryati harus mengambil alih dan membanting tulang untuk membantu ekonomi suami dengan berjualan Gado-gado Tebet di Jakarta, yang pada saat itu menjadi tempat masyarakat menengah ke bawah bekas gusuran dari pemukiman yang kini berdiri Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.

Dalam berbagai kesempatan AP Batubara selalu membanggakan bahwa istrinya yang berasal dari Danakusuman –  Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, yang masih keponakan Jenderal Maraden Panggabean atau kakek dari Juliari Batubara Menteri Sosial sekarang.

AP sejak dahulu bermukim di kawasan Tebet setelah menyunting Maryati bersama anak-anaknya. Bersamaan dengan itu AP Batubara juga mulai merintis dunia usaha kecil-kecil dengan menjadi pemborong di Provinsi DKI Jakarta.

Ketika PDI Perjuangan berdiri tahun 1999, AP Batubara didapuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, dengan Ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri.

Megawati Soekarno Putri mengenang AP Batubara sebagai senior partai yang berkerja untuk partai tetapi tidak pernah minta-minta jabatan di partai. “AP tidak pernah minta-minta sama sekali untuk jadi Caleg atau jabatan lainnya di eksekutif,” kata Megawati Ketua Umum DPP PDI Perjuangan saat merayakan HUT PDIP tahun 2017 di Balai Sidang Senayan, Jakarta.

Pada saat ekonomi orangtua sedang jatuh itulah, Juliari Batubara, yang biasa dipanggil ayahnya dengan panggilan Ari. Ketika itu masih sedang duduk di Sekolah Dasar di wilayah Tebet.

Tiba saat ketika sang ibu sedang berangkat ke pasar untuk membeli kebutuhan usaha yang baru dimulai dengan berdagang Gado-gado Tebet di gang sempit cuma satu meter saja.

Sesekali tampak Ari ikut kebagian untuk menjaga warung jika kedua orangtuanya sedang punya keperluan lain.

“Kehidupan saya ini, silahkan ditulis. Begitulah kehidupan politisi di zaman orde baru,” ujar AP Batubara 8 tahun lalu di Gedung Jamsostek Gatot Subroto yang juga jadi tempat kantor Ari dengan inti fokus bisnis yang berbeda.

Dan Ari selama hidupnya berwiraswasta sendiri, nggak mau pernah jadi buruh meski sudah menyandang lulusan ekonom dari Amerika Serikat.

“Gado-gado buatan ibu itu sangat enak sekali. Istri saya orang dari Solo. Masakannya pasti enak,” kata AP sambil mengenang ekonomi di masa otoriter.

Sesudah lulus SMA di Jakarta, Juliari memilih melanjutkan sekolah ke Amerika Serikat mengambil jurusun bisnis dan keuangan.

“Anak saya pintar, orangnya pendiam. Tapi kalau ditanyai sesuatu, anak saya sangat enak untuk diajak bicara soal ekonomi, apalagi soal keuangan atau pasar keuangan,” kata AP Batubara tokoh pendidikan yang pernah melahirkan Rhoma Irama dari SMA 17 Agustus, Tebet.

“Ari bisa sekolah ke Amerika Serikat berkat uang yang kami kumpulkan awalnya dari jualan Gado-gado,” kata AP semasa hidupnya pada suatu kali.

Juliari Batubara resmi menjadi anggota PDI P dari wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Sesudah  Kongres PDI P di Bali, Ari masuk ke dalam jajaran pengurus DPP PDI P di bawah Ketua Umum Megawati, dengan posisi sebagai Wakil Bendahara DPP PDI P.

“Dikarenakan anak saya sangat teliti sekali dalam bidang administrasi dan organisasi juga. Juliari akhirnya diminta untuk menjadi calon anggota DPR RI dari Dapil Semarang, Propinsi Jawa Tengah yang pertama kalinya pada Pemilu tahun 2014 lalu. Dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari Semarang,” kata AP pada semasa hidupnya.

Setelah dilantik menjadi anggota DPR, Ari memilih duduk di Komisi Industri, Perdagangan dan BUMN atau Komisi VI. Sampai dipromosikan menjadai anggota Komisi XI yang membidangi keuangan negara.

Pada tanggal 1 Oktober 2019 lalu, Ari kembali dilantik menjadi anggota DPR terpilih dari Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Semarang.

Di momen sehari sebelum dilantik jadi Menteri, Ari masih muncul menghadiri Sidang Paripurna DPR yang dipimpin Ketua DPR Puan Maharani. Wajahnya masih seperti biasa-biasa saja sebagaimana wajah politisi yang merakyat.

Pada tanggal 23 Oktober 2019 lalu Juliari Batubara resmi dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo bertempat di Istana Merdeka Jakarta, sebagai salah satu Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.

Selamat Berkerja, Pak Mensos! (Erwin Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles