Karawang, Demokratis
Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Kabupaten Karawang disinyalir dimanfaatkan oleh pengelola untuk memperkaya diri.
Penelusuran Demokratis ke sejumlah PKBM di Kabupaten Karawang, baru-baru ini, dana BOP yang seharusnya dimanfaatkan untuk biaya pendidikan warga belajar (WB) malah dipakai untuk kepentingan pribadi.
Ironisnya lagi, jumlah WB baik itu Paket A, B, dan C di sejumlah PKBM disinyalir banyak dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan dana BOP yang diterima. Contohnya WB yang mengikuti Paket A yang mandaftar hanya 10 WB tapi data yang dimasukkan menjadi 20 WB. Paket B yang jumlah WB-nya 15 tapi data yang dimasukkan lebih dari 15. Warga Paket C juga jumlah WB yang mendaftar jauh lebih sedikit dengan yang dilaporkan sehingga hal ini dapat merugikan keuangan negara.
Untuk menghindari hal tersebut kembali terulang seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang melakukan pengawasan yang lebih ketat terkait PKBM yang mengajukan WB sehingga tidak terjadi manipulasi.
Selain itu, sejumlah WB juga diharuskan membeli buku modul meskipun BOP sudah dianggarkan oleh pemerintah untuk setiap PKBM di seluruh wilayah Kabupaten Karawang. Tak hanya sampai di situ, pengelolaan PKBM juga dianggap semrawut dan amburadul karena Ketua Forum PKBM Kabupaten Karawang malah merangkap sebagai penasehat di media online untuk membekingi PKBM di Kabupaten Karawang. (Tim)