Rabu, September 3, 2025

Kadinkes Kabupaten Sukabumi Buka Suara Tanggapi Balita Dua Tahun Alami Giji Buruk Sampai Brain Dead di Desa Semplak Sukalarang

Sukabumi, Demoratis

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, buka suara menanggapi kasus balita atas nama Ananda Muhammad Hibban yang sedang mengalami kondisi gizi buruk mengakibatkan gagal tumbuh kembang sampai otak tak berfungsi (brain dead) di Kedusunan Buluh, Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Sementara balita tersebut yang terlahir dari keluarga kurang mampu, begitu tempat tinggalnya pun yang sangat memperihatikan.

Agus Sanusi mengatakan, kalau memang penyakit yang giji buruk itu sudah diindikasi oleh

Puskesmas setempat, apalagi  penyakit sudah lama itu, sudah pasti ditangani. Tetapi mungkin sekarang timbul kembali keinginan kembali dapat berobat.

“Kami dari pihak dinas kesehatan siap membantu untuk rujukan ke rumah sakit pemerintah Kabupaten Sukabumi maupun rumah sakit Provinsi Jawa Barat,” ucap Agus kepada awak media saat usai mengisi acara podcast di kantor PWI Kabupaten Sukabumi, Selasa (2/9/2025).

Agus menerangkan, sebenarnya upaya pemerintahan dalam memenuhi pelayanan dasar kesehatan sudah berjalan. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap biaya pengobatan. Program cek Kesehatan gratis (CKG) telah berjalan sejak Februari 2025 di seluruh puskesmas untuk mendeteksi dini penyakit di masyarakat. Sementara itu, Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG) memberi jaminan layanan medis hanya dengan KTP.

“Bagi warga yang tidak memiliki KTP, tetap bisa dilayani menggunakan surat keterangan tidak mampu dari desa. Jadi tidak ada alasan masyarakat tidak berobat,” katanya.

Lanjut ia menegaskan, agar puskesmas dan pemerintah desa/kecamatan lebih sigap memberikan rujukan layanan kesehatan masyarakat tidak mampu ke rumah sakit milik Pemkab Sukabumi, yakni RSUD Sekarwangi, RSUD Palabuhanratu, dan RSUD Sagaranten. Jika dibutuhkan, pasien juga dapat dirujuk ke RS milik Pemprov Jawa Barat di Jampangkulon.

“Mohon dipahami, kami tidak memiliki kerja sama dengan RS R. Syamsudin Kota Sukabumi karena terkait alokasi anggaran,” tandasnya. (Iwan)

Related Articles

Latest Articles