Bandung, Demokratis
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, harus bertanggung jawab atas buruknya pekerjaan pada beberapa ruas jalan di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, yang berada pada pengawasan UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah III. Buruknya pekerjaan pemeliharaan berkala pada beberapa ruas jalan yang baru beberapa bulan dikerjakan sekarang sudah retak-retak dan sebagian sudah bolong-bolong.
Paket pekerjaan yang di bawah pengawasan UPTD Wilayah III tersebut yakni pemeliharaan berkala ruas Jalan Bandung (Kopo) – Soreang pagu anggaran Rp9.290.529.352, ruas Jalan Kopo (Sp Jl Peta – BTS Kota/Kab. Bandung pagu anggaran Rp4.867.633.414 dan ruas Jalan Nagreg BTS-Bandung/Garut pagu anggaran Rp3.931.847.809. Semua paket kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2023.
Salah satu, pemeliharaan berkala ruas Jalan Nagreg – Bts. Bandung/Garut yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp3.931.847.809,00 dari APBD Jabar tahun anggaran 2023. Padahal jalan ini baru dikerjakan sekitar bulan Agustus lalu, tapi sekarang sudah bolong-bolong, penuh dengan tambalan-tambalan. Bahkan tambalannya pun sudah bolong-bolong lagi. Buruknya pekerjaan pada jalan ini disinyalir dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi.
Wartawan Demokratis sebelumnya sudah mempertanyakan hal ini melalui surat konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, dan surat tersebut telah didisposisikan kepada Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah III. Ari Hadriansyah dan diteruskan kepada PPK Pengerjaan Pemeliharaan Berkala Yudi. Saat bertemu dengan Demokratis Yudi di ruang lobby UPTD Wilayah III Bandung, Selasa (9/1/2024), mengatakan, “Nanti dihubungi dulu penyedianya.” Namun sampai saat ini belun ada respons.
Beberapa hal yang dipertanyakan Demokratis terkait paket pekerjaan pada pemeliharaan berkala ruas Jalan Nagreg – Bts. Bandung/Garut di antaranya emulsi lapisan perekat tidak kelihatan didasar hot mix. Kurang pemakaian emulsi atau kondisi dasar belum bersih sewaktu penyemprotan emulsi? Sebutkan masing-masing nama dan alamat perusahaan kontraktor yang mengerjakan pemeliharaan berkala ruas jualan dimaksud? dan beberapa pertanyaan lainnya tapi tidak pernah terjawab. Saat bertemu dengan Yudi sebagai PPK pun tidak memberikan jawaban. (IS/Tim)