Bandung, Demokratis
Pengembangan Potensi Kebudayaan Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung (BKK, Jabar) yang pelaksanaanya pada tahun 2023 lalu sampai saat ini masih dibiarkan mangkrak. Proyek yang menggunakan anggaran APBDP Kabupaten Bandung dengan pagu sebesar Rp12.396.250.000 dimulai pengerjaannya pada bulan September 2023 oleh perusahaan pemenang tender CV. Zifam Tri Perkasa yang beralamat di Ceulibadak, RT. 003, RW. 005 – Kabupaten Purwakarta.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat itu, melaksanakan ground breaking ceremony Pengembangan Kampung Sunda di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, pada Kamis (12/10/2023).
Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Wahyudin menjelaskan bahwa potensi peningkatan ekonomi khususnya di wilayah Desa Laksana sangat tinggi, ditambah beberapa destinasi wisata yang sudah ada seperti Kawah Kamojang, Kamojang Hill Bridge dan Jembatan Kuning Kamojang.
Dikatakan Wahyudin, dari total 13 hektare lahan milik Pemkab Bandung ini, sudah dibuatkan masterplane untuk Kawasan Kampung Sunda, dan saat itu sekitar 1,6 hektare atau 10% yang baru akan dimulai pengerjaaannya.
“Dengan anggaran Rp12.396.250.000 itu, mulai dianggarkan untuk mengerjakan infrastruktur jalannya, bangun 1 unit pasar argos, skywalk, beberapa kios bangunan ciri khas Sunda yang menjual produk-produk lokal, ampiteater, mushola, membuat beberapa taman, dan lainnya,” ujarnya.
Namun saat ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bandung yang harus bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek tersebut sepertinya tutup mata dengan kegagalan pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini terbukti dengan tidak adanya tanggapan terhadap surat konfirmasi tertulis yang diajukan oleh SKU Demokratis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Wahyudin ST. MM.
Demikian juga Erpi Suwandi ST. MM Kepala Bidang Peningkatan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum yang membidangi langsung pembangunan proyek ini sepertinya sudah tidak peduli dengan proyek yang tidak selesai alias gagal, walaupun kita ketahui proyek tersebut terbengkalai tidak diselesaikan oleh pihak perusahaan kontraktor sebagai pemenangnya.
Ketika Tim Demokratis dan online mengkonfirmasi tanggal 18/11/2024 Senin, kepada salah seorang sumber di kantor tersebut mengatakan Pak Erpi Suwandi tidak ada di ruang kerjanya sepertinya tidak masuk kantor bahkan ada dugaan menghindar dari konfirmasi pers terkait kegiatan tersebut. Bahkan anggarannya pun begitu mubazir terkait Pengembangan Kebudayaan Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung (BKK, Jabar) karena begitu mubazirnya anggarannya sehingga dugaan pekerjaannya mangkrak, dengan total anggaran lebih kurang Rp22.881.891.000 miliar. (IS/Tim)