Riau, Demokratis
Sekelompok pemuda tidak dikenal menyerang kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru pada Minggu (19/7) dini hari.
Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang di Pekanbaru mengatakan, seorang sekuriti kantor mengalami luka akibat insiden itu. Dia mengecam dan mengutuk perbuatan yang dilakukan sekelompok orang kepada sekuriti PWI.
”Kami tidak bisa menerima perbuatan dan yang dilakukan sekelompok orang ini. Oleh karena itu, kami secara tegas meminta aparat hukum yakni pihak kepolisian untuk mengusut dan menangkap pelaku aksi penyerangan terhadap sekuriti PWI,” kata Zulmansyah.
Dia mengatakan, sekelompok pemuda menyerang melakukan penyerangan ke kantor PWI Riau di Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, pada Minggu (19/7) dini hari. Gerbang pintu masuk Kantor PWI mengalami kerusakan dan dirubuhkan pelaku. Tidak hanya itu, sekuriti Kantor PWI Riau yang bernama Ucok Oskar Delahoya Marbun pun tak luput menjadi sasaran penyerangan. Korban mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul pakai benda tumpul oleh pelaku.
Zulmansyah menjelaskan, insiden berawal dari tabrakan yang dilakukan salah seorang dari kelompok tersebut kepada Ucok Oskar Delahoya Marbun. Karena ingin mendamaikan, Ucok menahan motor dan menyuruh pelaku yang masih remaja tersebut memanggil orang tuanya. Namun, remaja tanggung tersebut justru membawa sekelompok pemuda lain dan menyerang Kantor PWI. Mereka merusak pintu pagar depan dan menganiaya Ucok. ”Sekitar pukul 02.30 WIB, ada kurang lebih 50 orang datang menyerang kantor PWI,” kata Zulmansyah.
Atas kejadian itu, lanjut dia, korban telah membuat laporan pengaduan penganiayaan dan penyerangan serta pengrusakan Kantor PWI Riau.
Sementara itu, Kapolsek Bukit Raya Kompol Bainar membenarkan adanya aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap sekuriti PWI Riau atas nama Ucok Delahoya Marbun. Korban dipukul menggunakan benda tumpul di bagian kepala, sehingga mengalami luka.
”Korban telah datang melapor ke Polsek Bukit Raya pada Minggu (19/7) pukul 04.50 WIB. Kasus dugaan penganiayaan ini dalam penyelidikan,” ujar Bainar. (Jp/Dem)