Kamis, Juli 3, 2025

Kasus DBD Merebak, Bali Dapat Peringatan dari Amerika dan Australia

Denpasar, Demokratis

Di penghujung tahun 2024 ini, Bali sebagai daerah destinasi wisata Internasional mendapat peringatan (warning) dari Amerika dan Australia. Salah satu penyebabnya adalah karena merebaknya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim penghujan sekarang ini.

Dalam peringatannya, salah satu panduan perjalanan di Amerika menilai Bali tidak layak dikunjungi.

“Terkait warning dari pemerintah Australia atas kasus DBD yang menimpa warganya pasca berlibur di Bali/Indonesia, kita di Bali perlu introspeksi terutama unit Dispar Provinsi Bali dan kabupaten/kota untuk bersikap dan melakukan langkah koordinatif dengan unit terkait. Kita tetap perlu ciptakan Bali sebagai destinasi yang sehat, aman, nyaman dan safe, sekecil apapun kasus kasus terkait DBD atau yang lainnya,” kata Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Badung, Bali, Wayan Puspanegara dalam keterangan persnya, Kamis (12/12/2024), di Denpasar.

Oleh karena itu, Puspanegara meminta semua tetap harus waspada pada setiap musim penghujan yang biasanya selalu berpotensi munculnya kasus DBD.

“Perlu ada langkah-langkah strategis terkait pencegahan, hingga proteksi terhadap wisman baik di akomodasi maupun di objek destinasi karena DBD bisa saja terkena di hotel, resto, atau di objek wisata,” lanjutnya

Menurutnya, perlu ada sosialisasi yang lebih firm terhadap hal ini pada pelaku pariwusata secara nenyeluruh.

Meskipun demikian, paparnya, terkait peringatan ini kita tetap konsen dan harus melakukan upaya yang serius. Di sisi lain, imbuhnya, kita meyakini bahwa warga Australia akan tetap berkunjung ke Bali karena secara psikologis mereka sudah sangat familiar dengan Bali.

Selain itu, terkait peringatan ini, ia berharap Disparda Bali segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan kab/kota terkait perkembangan kasus DBD di Bali, selanjutnya berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terkait persoalan tersebut untuk langkah langkah preventif dan perkuatan public relation Bali.

Kemenpar juga, ucap Puspanegara, sebaiknya berkomunikasi dengan pihak Australia untuk menjelaskan langkah yang diambil untuk menjawab peringatan tersebut.

“Sekaligus kita harus berbenah di semua sektor, memperbaiki fasilitas/infrastruktur, keamanan dan kenyamanan, pelayanan, branding hingga public relation serta menciptakan kewaspadaan bagi kita semua terhadap DBD,” tegasnya. (GT)

Related Articles

Latest Articles