Jakarta, Demokratis
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, kembali ramai menjadi sorotan. Hal ini menyusul komentarnya soal meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rutan Mabes Polri, beberapa waktu lalu.
Novel melalui akun Twitternya, mengkritik aparat yang menahan Maaher padahal tersangka kasus ujaran kebencian itu sedang sakit. Ia pun mengingatkan aparat agar jangan keterlaluan.
Direktur Utama Cyber Indonesia, Muannas Alaidid ikut menyoroti khususnya soal cuitan Novel soal ‘aparat jangan keterlaluan’ sangat berbanding terbalik dengan perbuatannya terhadap pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004 silam, namun hingga kini Novel tidak tersentuh hukum.
Dalam kasus tersebut, Novel yang saat itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu diduga melakukan penyiksaan dan penembakan terhadap pelaku pencuri sarang burung walet hingga mengakibatkan kematian maupun cacat permanen.
“’Aparat jangan keterlaluan’ protes orang yang memperlakukan manusia jauh lebih biadab, diinjak, ditembak sampai disetrum kemaluan korbannya dan dia tak tersentuh hukum,” tulis Muannas di akun Twitternya, Jumat (12/2/2021).
“Kadang tuduhan tanpa bukti dibela pakai kritik, hari ini bukan mahalnya kebebasan berpendapat tapi mahalnya keadilan bagi rakyat kecil,” cetusnya. (Ic/Dem)