Aceh Tenggara, Demokratis
LY Kepala Desa Kute Lawe Petanduk II, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, saat diikonfirmasi Demokratis di tokonya (5/5/2020) mengatakan kegiatan Desa Lawe Petanduk II sekitar empat item, yakni, pembangunan gedung serba guna, tapal batas desa, penerangan lampu jalan desa dan pembagian BLT.
Namun pada penjelasan LY Kades Desa Lawe Petanduk II terkesan mengelak ketika Demokratis memperinci ke empat kegiatan yang Desa Lawe Petanduk II LY sebutkan itu.
“Nanti kita lajut penjelasannya di kantor Camat saja, karena ini toko milik pribadi saya,” kata LY kepada tim Demokratis.
Tempat terpisah menjelang waktu mahgrib, di lokasi gedung serba guna Desa Lawe Petanduk II, suami Kades Kute Lawe Petanduk II berinisial HT tiba-tiba muncul dengan bringas bersama satu orang temannya yang katanya dari organisasi Karang Taruna. Dalam suasana investigasi, berdasarkan keterangan LY di gedung serba guna, suami LY mengeluarkan kata-kata yang terkesan ada ketidaksenangan dalam investigasi tim Demokratis ke gedung serba guna milik Desa Kute Lawe Petanduk II tampak proses pekerjaan yang asal-asalan saja.
HT suami LY Kades Lawe Petanduk II, saat tim Demokratis melakukan investigasi proses pembangunan gedung serba guna Desa Lawe Petanduk II, HT berprilaku konyol alias sangat lucu, karena HT nada mengancam sembari menunjukkan rekaman percakapan antara tim Demokratis dengan LY di tokonya tadi.
Pasalnya HT mengeluarkan kata-kata, “’Ooh.. Jadi ceritanya nggak senang karena kemaren-kemaren nggak dikasih uang pembayaran publikasi baleho, maka nyari-nyari kesalahan, terus fotoin aja terus, nih sayapun siarkan langsung gedung ini,” HT dengan garang mengatakan hal yang menurut dia itu sudah benar, walau LY dan HT tahu siapa yang berencana jahat, bermodus menjebak dengan dalih membalikan fakta wartawan memaksa.
Teman HT yang mengaku dari organisasi Karang Taruna juga sempat bertanya ke tim Demokratis. “Apa permasalahan pembangunan gedung serba guna itu?” tanyanya kepada tim Demokratis.
Tim menyahut, tak ada masalah dalam pembangunan, namun indikasi masalah jelas ada.
Tim Demokratis menunjuk material pengecoran tulangan ring balok, bahan yang dipakai menggunakan batu bata.
Pria dari organisasi Karang Taruna itu balik menyahut agar mencari solusi saja untuk tidak dipersoalkan, namun HT mengeluarkan kata dengan nada mengancam. “Jangan nggak kalian korankan kalau itu permasalahannya,” sebut HT sambil tertawa tapi tawa HT terlihat dipaksakan.
Mencuatnya dugaan indikasi pelaksanaan ADD TA Lawe Petanduk II tidak sesuai aturan dan persekongkolan jahat, Kades Desa Lawe Petanduk II LY dan HT suaminya itu terhadap wartawan membalik-balikkan kata serta mengulur-ulur kata yang ia ucapkan pasti terkait biaya publikasi baliho desa TA 2020 yang terbit untuk delapan desa itu, khusus Kecamatan Semadam, HT awalnya mengeluarkan kata dengan penuh bersahabat, memastikan akan ikut berpartisipasi dengan tujuan tim Demokratis, namun HT juga yang mengingkari walau awal pertemuan HT mengetahui bahasa salah satu tim Demokratis itu, pertama partisipasi tujuan tidak ada paksaan, dan yang kedua melakukan peliputan desa.
Sebelumnya salah satu tim Demokratis mengunjungi Kades Desa Lawe Petanduk II LY di toko bangunan miliknya, namun LY menghindar dan suami LY menghampiri tim yang masih duduk di luar toko itu.
HT bertanya keperluan salah satu tim Demokratis itu, setelah HT mengetahui, memberikan harapan, dengan sarat Ketua Abdesi Semadam yang harus turut untuk mau dalam berpatisipasi, dalam pembayaran biaya publikasi desa, nilainya nanti harus kita samakan dengan desa yang lain, HT sembari mengeluarkan kata untuk nanti singgah kembali menjumpai dia.
Hingga berita ini diterbitkan LY dan HT kuat diduga tidak berniat baik dalam pengelolaan ADD Lawe Petanduk II dan terkesan sangat anti dengan wartawan. Dan berhubung kondisi dan stuasi tak mengijinkan, masyarakat Desa Lawe Petanduk II Kecamatan Semadam tak sempat dimintai keterangan. (Tim)