Sukabumi, Demokratis
Selasa, 17 September 2024 yang lalu, SMKN 1 Cibadak melaksanakan rapat dinas dengan agenda pokok adalah pembinaan guru, evaluasi KBM, dan koordinasi komunitas belajar.
Acara ini diikuti oleh seluruh tenaga pendidik SMKN 1 Cibadak, dengan mengambil tempat di Aula (Lt. 2), yang berlangsung dari pukul 08.00 – 16.00 WIB sebagaimana tercantum dalam undangan.
Acara ini juga memiliki agenda tambahan, yakni penyampaian progress report BLUD SMKN 1 Cibadak, untuk tri wulan III tahun 2024 oleh Humas/HKI SMKN 1 Cibadak, M. Khoiron, yang juga merupakan salah satu pengelola BLUD SMKN 1 Cibadak.
Di saat peserta rapat tengah fokus mengikuti pengarahan dan pembinaan dari Kepala SMKN 1 Cibadak Iwan, tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, yang ternyata sudah berada di depan pintu ruang rapat.
Kontan saja, rapat yang tengah memasuki sesi tanya jawab dengan kepala sekolah, sempat terjeda sejenak. Namun rapat tetap terus berlangsung, dipimpin oleh salah satu wakil kepala.
Kunjungan Pj Gubernur Jabar ini memang sangat memberikan kejutan, karena di samping tanpa pemberitahuan sebelumnya, juga non protokoler, dan berlangsung relatif singkat.
Dalam kunjungan ini, Bey yang menjabat Pj Gubernur Jabar sejak Selasa, 5 September 2023, tidak banyak cakap, langsung menanyakan tentang Teaching Factory & Teaching Industri yang ada di SMKN 1 Cibadak.
Dengan berjalan kaki dan didampingi oleh Kepala Sekolah (Iwan, S.Pd.) dan Waka Humas/HKI SMKN 1 Cibadak, beliau juga langsung mengunjungi kelas-kelas industri yang ada di SMKN 1 Cibadak, yaitu Kelas Industri Akasha Wira International dan Kelas Industri Woca, yang jaraknya terhitung tidak dekat. Mengingat SMKN 1 Cibadak memiliki luas area hampir 11 Ha.
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur tampak mencermati sekali proses pembelajaran teaching factory/ teaching industry (dari ruang ke ruang), yang tengah diikuti para siswa dari kelas industri.
Beliau juga berdialog langsung dengan alumni (yang kebetulan bekerja di Teaching Industri) dan para siswa yang tengah praktik/PKL di Tefa/Techi (Teaching factory/ Teachig Industry).
Ada hal-hal yang sepertinya intens digali dari para siswa dan alumni tersebut. Yaitu, apakah siswa senang belajar model seperti ini? Ingin apa setelah lulus? dan lebih-lebih apakah yang sudah lulus sudah pada bekerja? Hal inilah yang benar-benar tampak digali langsung jawabannya dari siswa dan alumni.
Rupanya Pj Gubernur yang juga alumni magister tehnik dari ITB ini, sangat concern dengan masalah ini. Mengingat data yang mengungkapkan bahwa SMK menjadi penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia.
Menutup kunjungannya, Pj Gubernur Jabar yang sebelumnya adalah Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden ini, sempat melayani beberapa pertanyaan dari rekan-rekan pers. Tampak sekali semangat dan perhatiannya, agar pembelajaran di SMK melalui model Tefa/Techi dapat mengantarkan lulusannya untuk bekerja, baik di dalam maupun di luar negeri, atau berhasil menjadi wirausahawan.
“Model seperti ini harus dikembangkan, khususnya di Jawa Barat,” tutup pria yang juga merupakan Pegawai Negeri Sipil, kelahiran Cirebon pada 15 April 1970, setelah sekitar 45 menit berada di SMKN Cibadak. (Humas/HKI SMKN 1 Cibadak/Iwan Kabiro Sukabumi)