Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kembali Ukir Prestasi, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Raih Emas dalam MIES

Jakarta, Demokratis

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) berhasil meraih medali emas dalam ajang Kompetisi Internasional Kewirausahaan dan Ilmu Sosial Malaysia atau Malaysia International Entrepreneurship and Social Science Competition (MIES) 2021. Ajang ini digelar oleh Malaysia Young Scientists Organisation (MYSO) dan berlangsung secara daring mulai 12 hingga 15 Juli 2021.

SIKK sebelumnya juga berhasil merebut medali emas pada Malaysia Conference of Young Scientists (MYCYS) 2021. MYCYS 2021 merupakan kompetisi yang menekankan penguasaan ilmu sains dasar guna melahirkan inovasi sains dan ilmuwan-ilmuwan muda di masa depan.

“Dalam seminggu ini, anak-anak berhasil mempersembahkan dua medali emas dari dua kompetisi yang berbeda. Ini keberhasilan SIKK dalam menciptakan lingkungan pendidikan kondusif bagi pengembangan kreativitas siswa,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Mokhammad Farid Maruf, dikutip dari siaran pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Selasa (20/7/2021).

Farid mengapresiasi prestasi para siswa di SIKK. MIES digelar untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi di kalangan pelajar dalam berwirausaha serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber ide.

Farid mengatakan SIKK mengirimkan tim SIKK Farm jenjang SMA/SMK untuk berpartisipasi dalam MIES 2021. Anggota tim terdiri dari lima siswa, yaitu Azrina Aleeya Antasha, Syarul Nisyam, Vincensius Nara Temu, Duwini Manditin, dan Mahsuri Binti Yusuf.

“Tim SIKK Farm mengajukan G-Mart as a Young Entrepreneur Innovation untuk dilombakan, yaitu program sekolah hijau yang terinspirasi artikel karya KG Burt berjudul Development of the GREEN (Garden Resources, Education, and Environment NexusTool: An Evidence-Based Model for School Garden Integration,” tutur Farid.

Farid menjelaskan lewat artikel tersebut, Burt memaparkan pemanfaatan taman sekolah sebagai media belajar siswa.

“Tim SIKK Farm mengadopsi ide itu dengan menambahkan pemanfaatan taman sekolah untuk kegiatan kewirausahaan,” katanya.

Pembimbing Tim SIKK Farm, Susmin Ito, yang merupakan Guru Mata Pelajaran Geografi dan Kewirausahaan, mengakui tim membutuhkan 4 bulan untuk mempersiapkan diri. Proses dimulai dari pengembangan konsep, persiapan alat dan lahan, penyemaian, penanaman, perawatan, pengamatan pertumbuhan, sampai dengan panen.

“Hasil panen dimanfaatkan untuk pengembangan kewirausahaan siswa,” kata Susmin.

Kepala SIKK, Dadang Hermawan, yang memelopori gagasan Green School menuturkan pihaknya telah melihat hasil Green School dalam kurun 1 tahun. Selain berhasil mengikuti lomba, program ini sudah menghasilkan berbagai tanaman produktif untuk menunjang program SMK Kuliner.

“Kami harap, program ini terus berkembang dan membudaya di kalangan civitas akademika SIKK,” kata Dadang. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles