Jakarta, Demokratis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Merdeka Belajar Sekolah Penggerak. Sekolah yang terpilih ini nantinya diharapkan dapat membawa dampak positif kepada sekolah sekitarnya.
“Kita harapkan sekolah penggerak itu memberikan dampak positif kepada sekolah tetangganya,” jelas Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri dalam Bincang Pendidikan dan Kebududayaan secara virtual, Kamis (4/2) sore.
Sekolah yang tergabung dalam Sekolah Penggerak ini akan diberikan pendampingan terlebih dahulu. Semua bentuk pendampingan akan dan sudah disiapkan oleh Kemendikbud.
“Jadi kami mengembangkan, kami menghire, kami memperkerjakan master coach untuk bisa melatih sekaligus mendampingi sekolah-sekolah (penggerak) itu, agar berkembang sesuai yang kita harapkan,” terangnya.
Jadi, dalam Program Sekolah Penggerak, Kemendikbud tidak lagi memberikan bantuan besar. Melainkan hanya pendampingan serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kinerja.
“Jadi ini bukan menciptakan sekolah unggulan, tapi sekolah yang berbasis pada hasil belajar dan pembinaan secara holistik,” terang dia.
Sebagai informasi, Pendaftaran program ini dimulai oleh kepala sekolah yang dibuka untuk semua jenjang. Mulai dari PAUD (5-6 tahun), SD, SMP, SMA dan SLB. Pendaftaran bisa dilakukan pada laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/pendaftaran-sekolah-penggerak
Kemendikbud saat ini telah menetapkan 111 kabupaten/kota penyelenggara sekolah penggerak dari 34 provinsi. Bagi kepala sekolah di daerah penyelenggara program sekolah penggerak diminta melakukan pendaftaran paling akhir yakni 6 Maret 2021. (Jp/Dem)