Kamis, Desember 11, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kemenhub Prediksi Pergerakan Menuju Sumatera Utara Capai 5,53 Juta di Momen Nataru

Jakarta, Demokratis

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memperkirakan akan terjadi 5,53 juta pergerakan menuju Sumatera Utara (Sumut) pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Jumlah tersebut setara 4,63 persen.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan angka tersebut membuat Sumut berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan di akhir dan awal tahun mendatang.

Karena itu, Dudy pun terbang ke Sumut untuk memastikan kesiapan simpul transportasi. Terutama, di Pelabuhan Ajibata, di Kabupaten Toba.

“Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfaatan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini,” ujar Dudy dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).

Berkaitan dengan pelaksanaan Nataru di Toba, Dudy juga telah menginstruksikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba bersinergi dengan stakeholder lain, guna mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi penyeberangan.

Adapun saat ini KSOPP Danau Toba membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi antara lain Pelabuhan Penyeberangan Balige, Onanrunggu, Muara, Sipinggan, Ambarita, Tigaras, Simanindo, Ajibata Tomok, Tomok, serta Ajibata.

“Pelabuhan Ajibata sendiri melayani dua lintas penyeberangan yaitu Ajibata-Tomok dan Ajibata–Ambarita,” katanya.

Dudy menekankan pentingnya ramp check, jumlah muatan, serta kondisi awak kapal dan cuaca. Terkait ramp check, Dudy menekankan agar semua pihak memastikan kapal-kapal yang berlayar di Danau Toba laik jalan. Serta, jumlah muatannya sesuai dengan kapasitasnya.

Selain kondisi kapal, Dudy juga berpesan agar kondisi awak kapal menjadi perhatian. Sebab jika awak kapal kelelahan, konsentrasi saat bertugas bisa berkurang.

Terakhir, kondisi cuaca yang akhir-akhir ini sering berubah juga harus menjadi perhatian. Dudy berharap, informasi tentang kondisi cuaca disampaikan kepada operator dan masyarakat secara langsung. Dengan begitu, zero accident dan zero fatality dapat terwujud.

“Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan. Tolong berikan penjelasan kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat mengetahui kondisi cuaca dan juga memahami apabila terjadi penundaan keberangkatan atau mungkin pembatalan,” tutur Dudy. (EKB)

Related Articles

Latest Articles