Jakarta, Demokratis
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menelusuri sejumlah daerah terpencil, seperti Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang merata bagi semua pihak.
“Kementerian Kesehatan terus berupaya meningkatkan akses tersebut agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Pada kunjungannya ke Kabupaten Nias Utara, Jumat (17/2/2023), Menkes Budi Gunadi meninjau Rumah Sakit (RS) Pratama Nias Utara dan UPT Puskesmas Lotu serta melaksanakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Utara.
Kunjungannya itu bertujuan untuk memastikan fasilitas kesehatan apa saja yang perlu ditingkatkan, karena Nias merupakan salah satu daerah terpencil Indonesia.
Menkes mendapati saat ini jumlah rumah sakit di Kabupaten Nias Utara hanya ada satu yaitu RS Pratama Nias Utara dan terdapat 11 puskesmas. Dari kedua jumlah fasilitas kesehatan tersebut, hanya ada 27 dokter dan satu diantaranya dokter spesialis anak dan empat lainnya adalah dokter Nusantara Sehat.
Menkes Budi menyatakan dengan dana sebesar Rp85 miliar yang dikucurkan oleh Kemenkes, ia akan terus membantu Kabupaten Nias Utara meningkatkan layanan kesehatannya. Dengan rincian Rp70 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp15 miliar untuk pembangunan non-fisik.
Selanjutnya terkait sumber daya manusia kesehatannya, Kemenkes mengadakan program beasiswa bagi 2.000 orang per tahun untuk sekolah dokter spesialis. Dalam hal ini, Menkes Budi meminta Pemkab Nias Utara menyiapkan putra-putri daerah terbaiknya untuk di sekolahkan di jurusan kedokteran dan dokter gigi melalui program itu.
“Saya mau setiap rumah sakit bisa menangani penyakit-penyakit penyebab kematian terbanyak seperti jantung, stroke, ginjal. Masalahnya, bukan keterbatasan alat-alat kesehatan, tapi ketersediaan dokter yang kurang,” kata Menkes Budi.
Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu menambahkan kesehatan merupakan faktor penting dalam menyukseskan pembangunan di Nias Utara. Pemerintahnya sendiri sedang giat menjadikan bidang kesehatan sebagai prioritas pembangunan.
Amizaro pun mengusulkan pembangunan dua unit gedung puskesmas yakni Puskesmas Alasa dan Lahewa yang sangat dibutuhkan warga untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Hal lain yang diperlukan warga daerahnya adalah pembangunan gedung dan pengadaan alat kesehatan (alkes) Posyandu Prima yang berjumlah 74 unit, meningkatkan pembangunan dan alkes di RS Pratama Nias Utara, menempatkan dokter spesialis seperti internis, obgyn, patologi klinik, anestesi, dan radiologi supaya di masa depan RS Pratama bisa naik status menjadi RS kelas D. (Albert S)