Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kemenkominfo Selidiki Dugaan Bocornya 279 Juta Data Penduduk Indonesia

Jakarta, Demokratis

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) buka suara terkait dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia di internet. Kementerian yang digawangi Johnny G Plate itu menyebut akan menyelidiki dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia yang tengah ramai diperbincangkan di dunia maya.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan, pihaknya langsung melakukan pendalaman untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut. “Merespon dugaan kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia pada Kamis (20/5/2021), Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Kemenkominfo langsung melakukan penelusuran dugaan kebocoran data pribadi tersebut,” ujar Dedy saat dikonfirmasi.

Dia melanjutkan, hingga Kamis (20/5/2021) pukul 20.00 WIB, tim masih bekerja dan sejauh hal tersebut dilakukan belum dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang ramai diberitakan sebelumnya. “Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” lanjut Dedy.

Dedy menambahkan, penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian. Dia juga menyebutkan Kemenkominfo juga akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku.

Terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut, dirinya juga menyambut Kemenkominfo meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi, untuk semakin meningkatkan upaya dalam menjaga keamanan data pribadi yang dikelola dengan menaati ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.

“Kementerian Kominfo juga mengajak seluruh masyarakat untuk semakin berhati-hati dan waspada dalam melindungi data pribadinya dengan tidak membagikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan, memastikan syarat dan ketentuan layanan yang digunakan, secara berkala memperbarui password pada akun-akun elektronik yang dimiliki, dan memastikan sistem keamanan perangkat yang digunakan selalu up-to-date,” tandas Dedy.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.

Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5/2021). (Rio/Red)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles