Jakarta, Demokratis
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memacu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segera memasang pompanisasi di lahan pertanian setempat secara masif untuk menyiapkan ketahanan pangan di provinsi tersebut.
“Kekeringan el nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar persawahan bisa terairi sehingga kita bisa mempercepat masa tanam,” kata Mentan Amran, Jumat (3/5/2024).
Menurut Mentan, pompanisasi merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi fenomena perubahan iklim El Nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.
Mentan mengatakan sejauh ini ada lebih dari 4.000 pompa yang disiapkan untuk NTB. Namun, ribuan pompa tersebut masih bisa ditambah hingga menjadi 6.000 pompa apabila air di sungai-sungai yang ada terus basah atau tidak kering.
“Untuk NTB 4000 unit pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6.000 unit pompa. Kenapa? Karena September, Oktober, dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa,” katanya.
Mentan menambahkan, pemerintah saat ini sudah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi dua kali lipat atau bertambah secara 100 persen. Karena itu, mau tidak mau produksi nasional harus meningkat untuk mencapai Indonesia swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.
“Pupuk sudah meningkat 100 persen dari yang 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Insya Allah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang,” katanya.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita mengatakan bahwa NTB siap melaksanakan semua arahan Mentan, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan di sektor hulu untuk memenuhi bendungan.
Lalu berharap cara tersebut dapat memberi akses air bagi petani meski kemarau. “Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan di sektor hulu, untuk memenuhi bendungan-bendungan di luar musim hujan, kalau bendungan penuh, maka air bisa disalurkan ke daerah-daerah tadah hujan melalui saluran irigasi,” jelas Lalu. (Andi)