Jumat, Mei 23, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kementerian Kebudayaan Akan Tulis Ulang Sejarah, Puan: Jangan Ada Pengaburan

Jakarta, Demokratis

Ketua DPR Puan Maharani menanggapi rencana Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan yang berencana menulis ulang sejarah Indonesia. Puan mewanti-wanti agar jangan sampai ada pengaburan soal sejarah bangsa.

Puan mengatakan DPR akan meminta penjelasan dari Pemerintah mengenai rencana yang menimbulkan pro dan kontra ini. Ia menyebut, Komisi X DPR RI telah menindaklanjuti isu rencana penulisan ulang sejarah Indonesia dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang melibatkan berbagai elemen bangsa, khususnya dari para sejarawan.

“Komisi X DPR sudah mulai melakukan RDPU, meminta masukan dari kalangan masyarakat, khususnya sejarawan. Bagaimana terkait dengan hal tersebut, kami juga dari Komisi X akan meminta penjelasan dari pemerintah terkait dengan penulisan ulang sejarah itu seperti apa,” ujar Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Puan pun menekankan pentingnya transparansi dari pemerintah dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia kepada publik. Ia mengingatkan agar penulisan ulang sejarah tidak mengaburkan fakta sejarah yang pernah terjadi sejak Indonesia merdeka.

“Yang penting jangan ada pengaburan atau penulisan ulang terkait sejarah yang tidak meluruskan sejarah,” tegas Puan.

Ketua DPP PDIP itu juga mengingatkan agar semangat Jas Merah yang digaungkan Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Soekarno, tetap dipegang teguh. Puan juga meminta Jas Merah (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah) dijadikan pedoman terkait rencana penulisan ulang sejarah bangsa.

“Jadi ‘Jas Merah’, jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” ujar Puan.

Puan mengatakan, memang tak semua catatan sejarah bangsa Indonesia indah. Namun ia menyebut penting agar sejarah tetap dimaknai sebagai mana adanya agar nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah itu tetap hidup di tengah-tengah masyarakat.

Menurutnya, hal ini juga dapat dijadikan sebagai refleksi. Khususnya bagi generasi muda agar terus mengingat dan menghormati jasa para pahlawan.

“Bagaimana kemudian ke depan itu kita harus juga memperlihatkan kepada generasi muda bahwa Indonesia itu berdiri oleh pahlawan-pahlawan kita, oleh apapun yang terjadi ya. Harus tahu kenapa Indonesia berdiri, pahit dan getirnya, berhasil dan baiknya, itu karena memang sudah banyak sekali hal yang terjadi,” jelas dia.

Terkait target pemerintah yang ingin menyelesaikan penulisan ulang sejarah Indonesia pada bulan Agustus mendatang sebagai kado HUT RI, Puan kembali menekankan pentingnya unsur kehati-hatian dalam proses penyusunan.

“Jangan terburu-burulah. Namanya penulisan sejarah itu harus dilakukan secara hati-hati,” pungkas Puan. (EKB)

Related Articles

Latest Articles