Bengkulu, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen dalam Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) seperti material dan peralatan konstruksi (MPK), salah satunya penggunaan aspal buton dan aspal karet untuk penanganan jalan.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri seperti pemanfaatan aspal buton dan aspal karet.
“Komitmen Kementerian PUPR dalam penggunaan produk dalam negeri khususnya aspal buton, adalah untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke industri aspal buton di Pulau Buton pada September 2022 lalu,” kata Jubir Endra.
Kementerian PUPR juga melakukan penguatan regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni dengan menerbitkan Permen PUPR No 18 Tahun 2018 Tentang Pemanfaatan aspal Buton untuk mendorong keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan MPK dalam negeri.
Sesuai dengan komitmen tersebut, Jubir Endra mengatakan, telah dilakukan penandatanganan kontrak penyediaan aspal buton dari 10 paket pekerjaan jalan nasional dengan total volume aspal buton sebesar 6.839 ton untuk panjang jalan 63,7 km pada Juni 2023 lalu.
“Pemanfaatan aspal buton dan aspal karet kita harapkan bukan lagi sebatas uji coba, tapi sudah merupakan pilihan teknologi yang layak secara teknis dan ekonomis. Contohnya di Provinsi Bengkulu, tercatat penggunaan aspal buton untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di 2023 yang memanfaatkan 933,31 ton aspal buton. Sedangkan untuk penggunaan aspal karet sebanyak 1.323 ton. Kita tahu bahwa produksi karet di Bengkulu ini cukup besar,” kata Jubir Endra.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing mengatakan, aspal buton tersebut seluruhnya digunakan untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di seluruh Provinsi Bengkulu.
“Aspal buton tersebut digunakan untuk preservasi Jalan Kebon Seri – Betungan-Tais sepanjang 10,13 km, preservasi Jalan Tais – Manna -Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 km, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir – Tanjung Kemuning – Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 km,” kata Aryatno.
Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet, Aryatno mengatakan telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu, mencakup ruas Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat – Ipuh, Jalan Ipuh – Kerkap, Jalan Ketahun – Bintunan, Jalan Nakau – Bts. Sumsel, dan Jalan Kerkap – Nakau. (Reimon)