Jakarta, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Pembangunan SPALD-T Kota Palembang merupakan bagian dari program Palembang City Sewerage Project (PCSP) yang dilaksanakan melalui kolaborasi pendanaan antara Pemerintah Australia, Kementerian PUPR, Pemprov Sumatera Selatan, dan Pemkot Palembang.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, saat ini telah selesai paket pekerjaan PCSP yakni paket B2 A – Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN oleh kontraktor PT Adhi Karya senilai Rp236 miliar. Sedangkan untuk paket A2 – pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD) dan Stasiun Pompa A yang dibangun dengan dana Hibah Pemerintah Australia senilai Rp455 miliar dan paket B2 B – Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp191 miliar ditargetkan tuntas pada Desember 2023.
“Paket B2 B, pekerjaan jaringan utama (main trunk) akan diselesaikan dan dilakukan _commissioning_test pada akhir September 2023. Sedangkan pekerjaan pembangunan Sambungan Rumah (SR) akan diselesaikan pada Desember 2023,” kata Diana, Senin (7/8/2023).
Dikatakan Diana, saat ini pekerjaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD), telah selesai seluruhnya dan dalam proses tes commissioning, guna memenuhi prasyarat pengoperasian instalasi dengan debit 1.500 m3/hari.
“Diperkirakan pada akhir November 2023 total debit air limbah yang dapat dialirkan dan diolah sebesar 347 m3/hari. Sedangkan debit sebesar 973 m3/hari akan dialirkan setelah pekerjaan perpipaan yang bersumber dari APBD Kota dan APBD Provinsi tuntas,” ujar Diana.
Selanjutnya menurut Diana, perlu percepatan penetapan tarif pengelolaan air limbah domestik melalui Surat Keputusan Wali Kota. “Hasil studi opsi tarif dan draft rancangan Surat Keputusan Wali Kota Pemerintah Kota Palembang sudah disampaikan KIAT (Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur) kepada Pemerintah Kota Palembang,” ungkapnya.
Diana Kusumastuti mengatakan program PCSP diharapkan membawa manfaat yang baik untuk mengurangi pencemaran air limbah sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan warga khususnya di Kota Palembang.
“Gagasan ini sudah cukup lama, saya berharap apa yang sudah kita rencanakan dapat bermanfaat untuk masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan agar bisa hidup lebih sehat dan mengurangi angka stunting. Semoga di tahun 2023 ini bisa segera dioperasikan dan diresmikan,” kata Diana Kusumastuti.
Instalasi pengolahan air limbah domestik (IPALD) yang dibangun melalui kegiatan PCSP ini berada di Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni dengan luas lahan 5,9 hektare. IPALD tersebut dibangun secara bertahap dengan total kapasitas mencapai 20.300 m3/hari.
Diharapkan sistem ini dapat memberikan manfaat bagi 21.700 Sambungan Rumah (SR) dan akan terus dikembangkan jaringan air limbahnya oleh Pemkot Palembang, Pemprov Sumatera Selatan serta Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. (Reimon)