Pada 9 Agustus abad ke-11, sejarah pembangunan Menara Pisa dimulai. Lima tahun kemudian, baru disadari bahwa terjadi kemiringan dari bangunan tersebut. Menara Pisa ini dibangun setinggi 56 meter dan memakan waktu 200 tahun untuk membangunnya.
Mengutip Britannica, proses pembangunan yang begitu lama dikarenakan pengerjaannya yang lambat. Proyek itu berlangsung di tengah gencarnya perang di sekitarnya dan waktu perang memakan waktu hingga beberapa dekade. Menara ini akhirnya selesai dibangun pada 1372. Namun setelah pembangunan, baru disadari ada yang aneh dari menara tersebut.
Terjadinya kemiringan dari Menara Pisa disadari saat seorang pekerja tengah bertugas membangun lantai dua. Kemiringan terjadi disebabkan oleh fondasi dangkal setinggi tiga meter dan lapisan tanah bawah yang tidak stabil. Katedral dan tempat pembaptisan di sekitar Menara Pisa pun bangunannya juga terlihat semakin miring. Namun kemiringan ini yang menjadi daya tarik wisata Menara Pisa.
Giovanni di Simone, arsitek yang bertanggung jawab ketika pembangunan Menara Pisa dilanjutkan, berusaha untuk mengimbangi kemiringan dengan membuat lantai baru sedikit lebih tinggi di sisi yang pendek, namun keputusan tersebut salah. Batu tambahan tersebut justru menyebabkan struktur Menara Pisa semakin tenggelam. Usaha untuk mengurangi kemiringan terganggu dengan berbagai interupsi, karena para insinyur mencari solusi untuk masalah kemiringan.
Di dalam Menara Pisa terdapat tangga spiral kembar berjajar, dengan 294 anak tangga yang mengarah dari tanah ke ruang lonceng, satu tangga menggabungkan dua langkah tambahan untuk mengimbangi kemiringan menara. Tujuh lonceng menara pun dipasang; yang terbesar memiliki berat lebih dari 3.600 kg. Namun, pada awal abad ke-20, lonceng yang lebih berat harus dilepas karena diyakini bahwa gerakan lonceng berpotensi memperburuk kemiringan menara.
Fondasi Menara Pisa lalu diperkuat dengan injeksi nat semen dan berbagai jenis bracing dan tulangan. Pada akhir abad ke-20, kemiringan terus terjadi dengan kecepatan 1,2 mm per tahun dan berada dalam ancaman keruntuhan.
Pada 1990, 1 juta orang mengunjungi menara tersebut, menaiki ratusan anak tangga yang lapuk ke puncak dan memandangi Campo dei Miracoli yang hijau di luar. Khawatir menara akan runtuh, otoritas Italia menunjuk sekelompok 14 arkeolog, arsitek, dan ahli tanah untuk mencari tahu cara menghilangkan sebagian kemiringan yang terkenal itu. Menara Pisa pun ditutup selama 11 tahun untuk perbaikan.
Panjang umur Pisa
Pada 1994, Menara Pisa hampir roboh saat dilakukan perbaikan. Para arsitek akhirnya mampu mengurangi kemiringan dengan menghilangkan tanah dari bawah fondasi. Ketika menara dibuka kembali pada 15 Desember 2001, para insinyur memperkirakan akan membutuhkan waktu 300 tahun untuk kembali ke posisi 1990. Meskipun pintu masuk ke menara sekarang terbatas, gerombolan turis masih dapat berkumpul di luar menara, berpose klasik seperti berdiri di sebelah menara berpura-pura menahannya.
Pengerjaan penegakan Menara Pisa terus dilakukan tanpa penggalian lebih lanjut, sampai pada Mei 2008 sensor menunjukkan bahwa kemiringan menara akhirnya melambat. Para arsitek mengharapkan menara itu tetap stabil setidaknya selama 200 tahun.
Pada 2003, Pemerintah Italia mengorganisir sebuah komite internasional, termasuk para ahli di bidang seni, restorasi dan rekayasa struktural dan geoteknik untuk membantu menstabilkan monumen. Sebuah studi menjelaskan bahwa restorasi dilakukan dengan menghilangkan sejumlah kecil tanah dari bawah sisi utara fondasi menara. Itu adalah teknik yang paling tidak invasif dan diklaim mengurangi kemiringan dari sekitar 38 cm menjadi 33 cm.
Pada 2018, para ahli mengungkapkan bahwa kemiringan Menara Pisa terus melambat. Surveillance Group, yang memantau pengerjaan restorasi Menara Pisa, mengatakan bahwa menara tersebut “stabil dan perlahan kemiringannya berkurang.” “Seolah-olah usianya telah berkurang dua abad,” kata Profesor Salvatore Settis.
Nunziante Squeglia, seorang profesor geoteknik di Universitas Pisa yang bekerja dengan tim pengawasan, menambahkan: “Yang paling penting adalah stabilitas menara lonceng, yang lebih baik dari yang diharapkan.” ***