Kabupaten 50 Kota, Demokratis
Pagi hari tanggal 6 Agustus 2024 iring-iringan mobil dari Kenagarian Koto Tinggi menuju Kantor DPRD Kabupaten 50 Kota.
Masyarakat Koto Tinggi berhasil menciptakan sejarah dimana dalam kontestasi pemilihan anggota dewan (wakil rakyat) untuk Kabupaten 50 Kota periode 2024-2029, ini adalah peristiwa besar karena sudah belasan tahun masyarakat berjuang agar ada tokoh mereka bisa duduk jadi anggota DPRD akhirnya di tahun 2024 ini berhasil mendudukkan salah satu putra terbaiknya, Dodi Arestu Putra dan Essi Asmawati adalah putra dan putri asli Koto Tinggi akhirnya berhasil menang menjadi anggota DPRD Kabupaten 50 Kota, rombongan sekitar 200 orang yang diangkut 2 bus besar beserta belasan mobil minibus berarak diiringi musik talempong menuju kantor DPRD.
Untuk kursi legislatif, Kenagarian Koto Tinggi punya hak suara 5.250 lebih, kontestasi pemilihan anggota dewan dari Dapil 5 Kabupaten 50 Kota kali ini masyarakat Kenagarian Koto Tinggi bisa lebih kompak sehingga berhasil mengantarkan wakilnya ke DPRD Kabupaten 50 Kota dan sekarang masyarakat Koto Tinggi sangat sadar sekali dimana sangat pentingnya ada wakil rakyat yang harus duduk di DPRD sebagai wakil masyarakat yang bisa berjuang melanjutkan estafet pembangunan dalam segala bidang.
Menurut Gus Ardi Novel, SE yang merupakan perantau dan tokoh muda dari Koto Tinggi, Kanagarian Koto Tinggi merupakan daerah agraria, masyarakat Koto Tinggi lebih kurang 70% adalah petani jadi ke depan masyarakat Koto Tinggi ingin sekali mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah di bidang pertanian ini.
“Jeruk Siam Gunuang Omeh yang akrab di sebut Jesigo sekarang sudah mulai berkurang produksinya karena terjangkit hama buah, sehingga ini sangat mempengaruhi terhadap perekonomian,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya hama ini pemerintah hendaknya harus betul-betul serius mencarikan solusi ke depannya.
Selain itu, lanjutnya, Koto Tinggi adalah Ibu Kota PDRI penyelamat NKRI. Wilayah ini dipilih sebagai basis perjuangan PDRI karena wilayahnya strategis dan perbukitan dengan akses yang cukup sulit untuk kendaraan umum dan besar, tapi bisa tembus ke berbagai daerah dengan jalan kaki, setapak atau kendaraan tradisional.
“Sayangnya keterpencilan ini awet sampai sekarang. Untuk ke Koto Tinggi harus dicapai melalui jalan provinsi tetapi lebarnya hanya 3,5 meter sehingga setiap berpapasan mobil harus berhenti dan mencari tempat yang lapang agar ban mobil bisa keluar jalan sebelah,” jelasnya.
Wapres Sri Sultan Hamengkubuwono, beberapa pejabat tinggi sudah berkali-kali datang untuk menjanjikan pembangunan wilayah PDRI ini, akan tetapi masih sangat sedikit janji itu diwujudkan. “Salah satu penyebab adalah karena selama ini kami berharap ada orang lain peduli membantu membangun Koto Tinggi dan Kecamatan Gunuang Omeh, akan tetapi kami selama ini terlalu naif atau bodoh. Tidak mungkin kampung kami terbangun melalui peran sebagai ‘pengemis bantuan’ ke orang kampung lain sementara kami sebenarnya punya potensi SDA dan SDM yang tinggi,” ucap Dodi Arestu.
“Alhamdulillah kebodohan kami selama ini sudah mulai disadari sebagai kebodohan dan sebagian masyarakat sudah sadar dan bersatu sehingga Koto Tinggi punya wakil di DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota,” tambahnya.
“Insya Allah Dodi Arestu dan Esi Asmawati didukung oleh banyak tokoh masyarakat di Koto Tinggi dan perantauan berharap kedua anggota dewan tersebut bisa memperjuangkan apa yang menjadi need masyarakat Koto Tinggi di pemerintahan Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumbar, masyarakat berharap momentum terpilihnya Dodi Arestu dan Esi Asmawati ini menjadi pemicu ‘mambangkik batang tarandam’, membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat beserta kesadaran anak kamanakan serta mamak di rantau untuk mulai ‘madok ka kampuang’ membantu membangun kampuang,” lanjutnya.
“Dengan sinergi pemerintahan jorong dan nagari, beserta wakil rakyat di DPRD dan tokoh niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda dan bundo kanduang bersama tokoh akademisi, tokoh aktivis, pengusaha, pejabat pemerintahan provinsi dan pusat, para jendral anak Koto Tinggi, Gunuang Omeh dan Bukit Barisan, kami optimis Koto Tinggi sekitarnya bisa dibanggakan sebagai ‘Penyelamat NKRI’ yang bermartabat dan layak dikunjungi setiap saat dengan mudah dan cepat,” harapnya. (Riki Hidayat)