Karawang, Demokratis
Kepala Bappeda Pemkab Karawang, Dindin Rachmadhy, menyambut baik pelaku usaha kreatif pengrajin Batik Putri Sanggabuana produksi Karawang yang akan segera dipasarkan di dunia. Namun kata Dindin Rachmadhy kepada Demokratis, Jumat (15/7/2023) lalu, untuk indikasi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional tersebut, harus bersinergi antara Kementerian maupun Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).
“Artinya OPD saling berkolaborasi untuk memberikan inovasi dan dukungan sehingga dapat menghasilan regulasi sebagai acuan pokok. Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Dinkop UMKM Kabupaten Karawang, memiliki inovasi hasil pola pikir usaha kreatif pengrajin Batik Putri Sanggabuana dengan memadukan motif peradapan lokal disesuaikan,” ungkap Dindin Rachmadhy, seraya menambahkan dengan sejarah Pra dan Pasca Kemerdekaan RI, karena semua mengetahui bahwa Karawang memiliki sarat sejarah.
Menurut Dindin Rachmadhy, pihaknya juga siap memfasilitasi kepada pihak eksekutif dan legislatif guna membuatkan satu payung hukum sebagai pedoman Pemerintah Daerah supaya tetap berinovasi saling memotivasi dan berkolaborasi untuk kesinambungan pertumbuhan perekonomian masyarakat dan perlu juga akselerasi pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah dari 27 Kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Barat.
“Kami siap membantu untuk memfasilitasi pelatihan, modal, pasar kreatif mendukung para Usaha Mikro Kecil dan Menengah, merupakan hasil produksi lokal, harus asli gagasan dan kretaif,” ucapnya.
Dindin Racmadhy mengatakan, dengan secepatnya ia akan melaporkan ke pimpinan dan kemudian akan dilakukan pembahasan soal Batik Putri Sanggabuana buatan Karawang. “Jadi kita menunggu pembahasan dahulu dan realisasinya, kita tunggu aja,” kata Dindin.
Sebagaimana pemberitaan Demokratis sebelumnya dari hasil konfirmasi dengan Kepala Dinas Koperasi Karawang, Drs. Rochman, MS.i, bahwa produksi Batik Putri Sanggabuana asli Karawang tersebut prospeknya untuk pertumbuhan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah ke depan cukup bagus. Maka pihaknya siap untuk memasarkan batik yang bebagai macam motifnya itu mendunia.
“Pelatihan membatik secara manual angkatan ke-5 sudah kami lakukan pada awak Mei lalu di workshop Batik Karawang,” kata Drs. Rochman. (Juanda Sipahutar)