Aceh Tenggara, Demokratis
Balai pengajian gratis milik Bustami Arifin di Desa Lawe Pangkat, Kecamatan Pekison, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, menjelang sepuluh tahun sudah berjalan hingga sekarang sesuai dengan yang diharapakan oleh Bustami Arifin.
Bustami Arifin juga sudah lebih satu tahun mengeban jabatan Kepala Desa Kute Lawe Pangkat dilalui dia jabatan kepala desa lewat dipilih langsung oleh masyarakat.
Bustami Arifin juga sudah diangkat menjadi Ketua Abdesi Kecamatan Deleng Pokison. Bustami dapatkan jabatan Ketua Abdesi semenjak dilantiknya menjadi Kepala Desa Kute Lawe Pangkat.
Bustami Arifin Kades yang juga Ketua Abdesi miliki usaha budi daya ikan, luas lahan kolam ikan milik Bustami terhitung beberapa titik di daerah Kecamatan Pekison dan tak tertutup kemungkinan lahan kolam Bustami terluas di Desa Lawe Pangkat.
Yang menarik, satu titik letak lahan kolam Bustami tepat di samping rumah milik pribadinya, balai pengajian sudah terlihat suara-suara lantunan ayat Al Quran. Letak lokasi balai pengajian Bustami tepatnya di Desa Lawe Pangkat Pekison. Nah, mari kita bayangkan bagaimana asrinya tempat pengajian Bustami itu. Kolam di bawah balai di samping rumah Bustami itulah sudah hampir sepuluh tahun balai pengajian gratis. Balai pengajian milik dia sudah berdiri sekian lamanya dengan ukuran sekitar panjang 30 m dengan lebar 15 m.
Tim Demokratis, Selasa 04 Februari sekira usai waktu asar, menjelang mahgrib tampak puluhan satri-santri sedang belajar mengaji di balai pengajian gratis milik Kepala Desa Kute Lawe Pangkat, Bustami Arifin. Santri yang menimba ilmu di balai pengajian awal diajarkan ikqrok hingga Al Quran oleh Ustad Abdul Rajak.
Satri-santri pada jam istirahat, ketika ditayai Demokratis proses belajar di balai pengajian milik Bustami Arifin yang asri dan sejuk itu kepada Demokratis santri-santri yang berumur sekitar lima hingga delapan tahun itu mengaku sudah lima tahun mengaji di balai pengajian milik Kepala Desa Kute Lawe Pangkat dan beberapa santri mengaku sudah bisa membaca Al Quran dari pelajaran Iqroq sampai bisa baca Al Quran. Menurut keterangan santri pada jadwal masuk belajar mengaji dari jam dua siang hingga pulang jam lima sore. “Dan kami sudah sekian lamanya belajar mengaji di balai Kepala Desa Kute Lawe Pangkat, tak pernah ada membayar biaya pengajian,” sebut anak-anak santri kepada Demokratis.
Selang waktu jam pulangnya satri, Kepala Desa Kute Lawe Pangkat ketika berada di gedung serba guna yang tampak posisi gedung masih proses pembangunan hampir 100 persen, gedung serba guna milik Desa Kute Lawe Pangkat bakal selesai dengan sempurna hal itu diketahui Demokratis berdasarkan penilaian dari masyarakat setempat baik dari pihak luar yang melihat dan memujikan pembangunan gedung serba guna tersebut.
Kepala Desa Kute Lawe Pangkat Bustami dimintai keterangan oleh Demokratis terkait balai pengajian milik dia. Bustami menjelaskan, tujuan dibentuknya balai pengajian di atas kolam budi daya miliknya itu berharap mudah-mudahan menjadi sedekah jeriah kepada almarhum orangtua Bustami. “Balai pengajian sudah hampir puluhan tahun didirikan insya Allah menjadi sedekah jeriah, almarhum untuk orangtua saya,” kata Bustami lagi.
Bustami merasa bersyukur sudah sekian lamanya pengajian milik dia berdiri, anak santri terhitung bilangan membuahkan hasil, seperti yang diharapkan dari belajar iqroq hingga bisa baca Al Quran. “Rencana saya ke depan kepada ustad mengajar pengajian untuk lebih bisa mengutamakan santri-santri yang mengaji di pengajian ini nantinya bisa mendapatkan ilmu doa menjarah, menurutku hal itu sangat penting bagi santri, orangtua mereka kelak,” kata Bustami.
“Alhamdulilah gaji per bulan untuk ustad yang mengajar hingga sekarang belum pernah tertunggak, bahkan setiap waktu dia gajian langsung saya transfer ke rekening milik dia,” Bustami Arifin Kepala Desa Kute Lawe Pangkat menutup cerita. (Tim)