Purwakarta, Demokratis
Kepala Desa Wanawali Edin geram dengan adanya proyek pengerasan jalan alternatif lintas Desa Cibukamanah – Kadu Bandeung. Masalahnya karena mobil mixer yang membawa material beton saat kondisi jalan naik material beton tumpah ke jalan raya sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
Saat dikomfirmasi di lokasi tempat tumpahan beton, Sabtu (9/11), Edin Kepala Desa Wanawali memaparkan kekesalannya. “Saya sangat kesal terhadap pemborong jalan lintas Cibukamanah- Kadubandeung tidak bisa dipegang janjinya, padahal saat pertama mau dikerjakan pihak pemborong siap menyelesaikan segala permasalahan yang muncul akibat dampak proses pengerjaan pengerasan jalan lintas tersebut, tapi kenyataannya sekarang bisa lihat sendiri tumpahan beton di setiap jalan tanjakan pada numpuk dan sudah ada beberapa warga saya yang jatuh akibat melintas di jalan ini karena menginjak tumpahan beton ini, jalan menjadi berkerikil dan berpasir sehingga sangat membahayakan,” jelas Edin kepada Demokratis dengan nada geram dan mengaku sedang nunggu pihak pemborong untuk segera membersihkan kondisi jalan tersebut.
Sementara di tempat terpisah di lokasi pengerasan jalan lintas Cibukamanah – Kadubandeung, pihak pemborong Dadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya teguran dari Kepala Desa Wanawali. “Kami siap bertanggung jawab dan saat ini sudah saya kerahkan pekerja saya untuk membersihkan lokasi jalan yang kena tumpahan beton dengan dilengkapi dengan alat penghancur beton, saya minta maaf ke warga Desa Wanawali karena keterbatasan kemampuan tenaga manusia karena proses pengecoran dilaksanakan di malam hari ditambah medan yang turun naik serta jauh ke pemukiman. Jadi, para pekerja yang tugaskan untuk mengantisipasi tumpahan beton tersebut ada yang merasa takut dan ada yang kelelahan sehingga proses pembersihan tidak maksinal,” jelas Dadi.
Dadi juga menyayangkan kepada pengguna jalan lintas ini karena baru saja selesai pengecoran dan ditutup terpal tapi pengguna jalan sudah menerjang jalan yang baru dicor sehingga hampir setiap hari mereka harus memperbaiki coran yang rusak akibat ban motor.
“Padahal kami sudah berkoordinasi dengan Karang Taruna Desa Wanawali dan Desa Kadubandeung ditambah lagi LSM Gibas untuk mencegah warga yang mau melintas ke jalan ini, tapi tetap saja waktu kami mau kerja lagi pagi harinya coran yang semalam digelar sudah rusak bekas ban motor. Padahal tunggu semalam saja untuk jangan dulu diinjak mungkin kejadiannya tidak rusak seperti ini. Itu yang kami sesalkan kepada pengguna jalan, pak,” pungkas Dadi kepada Demokratis.
Jalan lintas ini menghubungkan antara wilayah Kecamatan Cibatu dengan Kecamatan Kiara Pedes yang tembus ke Wanayasa serta Kabupaten Subang. (Iman Kartiman)