Bandung, Demokratis
Keberadaan pangkalan gas LPG 3Kg Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal milik Ayi Sukaesih yang berada di permukiman padat penduduk, dan membuat kekhawatiran warga setempat, belum mendapat respons dari Kepala Marketing Branch Jawa Barat PT Pertamina (Persero) Silvia.
Padahal konfirmasi tertulis Demokratis Nomor: A.011/SKU-DM-W/X/2019, dilayangkan secara kelembagaan beberapa minggu lalu hingga pemberitaan ini, masih belum dijawab.
”Sudah di Pak Riki, tapi Bapak tidak ada, sedang keluar. Begitu juga dengan Ibu Silvia. Beberapa minggu ini banyak kegiatan sangat sibuk,” ucap Rika staf resepsionis, Jumat (25/10).
Keberadaan pangkalan tersebut hingga sekarang masih beroperasi dan tetap disuplai oleh PT Andhika Putera selaku agen. Dalam konfirmasi tersebut mempertanyakan apakah dibenarkan izin pangkalan gas LPG 3 Kg di tengah permukiman padat penduduk.
Selain itu apa dasar rujukan ketentuan yang dapat dipertanggungjawabkan bilamana pangkalan tersebut dibenarkan di tengah permukiman padat penduduk; syarat dan ketentuan, dan izin yang berlaku bagi sebuah pangkalan gas LPG 3 Kg.
Dipertanyakan juga tindakan/sanksi yang diberlakukan bilamana pangkalan tersebut menyalahi peruntukkan; Apa tindakan/sanksi terhadap agen gas LPG 3 Kg yang memasok gas terhadap pangkalan yang berada di tengah permukiman padat penduduk.
Lebih jauh mempertanyakan sejauhmana pengawasan PT Pertamina (Persero) dalam hal ini MOR III Branch Jawa Barat terhadap pangkalan-pangkalan yang ada di Kota Bandung; berupa apa, dan apa saja bentuk pegawasan tersebut; serta bagaimana menyikapi pemberitaan media terkait hal ini.
Sayang beberapa kali ditemui Demokratis, Kepala Marketing Branch Jawa Barat PT Pertamina (Persero) Silvia, selalu tidak berada di tempat. (ZL)
