Karawang, Demokratis
Kualitas siswa pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Karawang beberapa tahun ini semakin meningkat. Tidak usah heran lulusan siswa dari BLK itu banyak dilirik perusahaan untuk direkrut menjadi karyawan di pabriknya.
Sejak tahun 2017 silam, BLK Disnakertrans Karawang ini dipercayakan kepada M Djoehari SE untuk memimpin BLK tersebut hingga kini. Boleh dibilang prestasi M Djoehari SE untuk menangani lembaga pelatihan tenaga kerja itu berhasil. Hal itu bisa dibuktikan tiga tahun dia memimpin BLK selalu menelorkan calon tenaga kerja yang sudah siap bekerja di bidangnya masing-masing.
Bahkan kualitas maupun sumber daya manusia (SDM) lulusan BLK itu sudah mapan. Maka diharapkan pihak perusahaan agar memperhatikan maupun memprioritaskan lulusan BLK Disnakertrans Kabupaten Karawang tersebut.
Saat berbincang-bincang dengan Demokratis di ruang kerjanya, Rabu (11/3), M Djoehari SE berbicara dengan terbuka soal kegiatan pelatihan tenaga kerja di BLK yang dikomandoinya. Ia mengatakan bahwa jumlah pelatihan di BLK saat ini berjumlah 144 orang untuk 9 kejuruan. Menurutnya, satu kejuruan itu berjumlah 16 orang. Adapun ke sembilan kejuruan itu, yakni : 1. Teknik kelas 1 paket, 2. Otomotif 2 kelas, 3. Garmen aparet 1 kelas, 4. Administrasi perkantoran 1 kelas, 5. Desain grafis 1 kelas, 6. Tata rias wajah dan rambut 1 kelas, 7. Audio Video 1 kelas, 8. Instalasi listrik 1 kelas, dan 9. Otomotif 1 kelas.
“Pelatihan itu berlangsung selama 28 hari. Kemudian seusai 28 hari pelatihan lalu dilanjutkan uji kompotensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Pekerja (BNSP) dari Kemendisnaker Pusat,” tutur Djoehari yang gemar dipanggil namanya.
M Djoehari mengakui bahwa tahun 2017 lalu bahwa ketika dilakukan uji kompetensi oleh BNSP bahwa siswa BLK Dinsnakertrans Karawang dinyatakan lulus semua.
“Alumni BLK ada dua cara, yakni: 1. Melalui bidang penta kerja dan ke 2. Melalui perusahaan yang bekerja sama dengan BLK,” ungkapnya.
Yang patut diapresiasi bahwa upaya dan usaha Djoehari untuk bekerja sama dengan perysahaan telah berhasil. Kini sembilan perusahaan di Karawang sudah bekerja sama dengan BLK. Perusahaan itu meminta lulusan BLK yang dinahkodai Djoehari untuk direkrut menjadi karyawan perusahaannya.
“Hal itu merupakan bukti nyata bahwa realisasi tahun 2019 alumni BLK yang sudah bekerja 62,8 persen atau sejumlah 1.312 orang,” katanya seraya menambahkan bahwa ke 1.312 orang itu terdiri dari pelatihan berbasis kompetensi anggaran dari APBN sejumlah 880 orang. Sedangkan 432 orang dibiayai dari APBD. “Totalnya sejumlah 1.312 orang,” tambahnya.
Jadi perlu diketahui, kata Djoehari, adanya BLK Disnakertrans ini sangat mengurangi pengangguran di daerah Kabupaten Karawang.
Selain itu, lanjutnya, siswa yang melaksanakan pelatihan disiapkan asrama bagi tempat tinggalnya jauh dari BLK. Ada 21 kamar di asrama, 1 kamar 5 orang.
Djoehari mantan pegawai kantor DPRD Karawang ini mengatakan bahwa mata anggaran untuk membiayai para pelatihan itu ada dua anggaran. Bagi masyarakat Karawang menggunakan APBD, sedangkan untuk masyarakat luar Karawang menggunakan APBN.
Mengakhiri perbincangannya Djoehari mengungkapkan sebelum siswa memasuki progran inti dilakukan dulu soft skill dan character building. Hal ini dilakukan untuk menguji fisik mental siswa dan terus digembleng.
“Lalu dilakukan lagi character building untuk membangunkan karakter para siswa itu. Setelah itu baru masuk kelas. Sebagai instrukturnya langsung dari TNI. Sedangkan instruktur character building langsung dari perusahaan akademis. Dan perlu diketahui saya di BLK ini tegas. Bila siswa tidak bisa disiplin saya keluarkan,” tegasnya. (Juanda Sipahutar)