Indramayu, Demokratis
Kerusakan jalan yang berada di dua kecamatan dan empat desa yang ada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yakni dari memasuki Desa Benda, Desa Sendang, Desa Dadap hingga Desa Juntinyuat, butuh perbaikan cepat dari Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu.
Meliputi dua kecamatan dan empat desa, jalan sepanjang 5 kilometer tersebut telah rusak hampir beberapa tahun terakhir. Bahkan, menurut pejabat Desa Dadap, semenjak ada proyek pembangunan break water atau pemecah ombak yang berada di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, pada pertengahan Februari lalu bertambah parah.
Meskipun kerusakan jalan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya air, perubahan suhu, cuaca, temperatur udara, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik dan tonase atau muatan kendaraan-kendaraan berat yang melebihi kapasitas.
“Jika bicara standar operasional bahwa kerusakan tersebut tidak akan cepat saat ini. Bahkan aktivitas warga menjadi terhambat,” ujar Manija selaku Kadus ketika memberikan keterangan kepada Demokratis, Selasa (16/11/2021).
Sebelumnya, menurut Manija jalan poros tersebut pernah mengalami perbaikan dari salah satu calon bupati Indramayu pada kontestasi Pilkada kemarin. Namun kualitas dan mutu pekerjaan yang kurang baik, sehingga jalan mengalami kerusakan kembali.
Di tempat terpisah, Asriqin Kuwu (Kepala Desa) Dadap, Kecamatan Juntinyuat, mengungkapkan bahwa dirinya pernah melakukan pengajuan kepada pemerintah melalui Musrenbang ke Pemerintah Kabupaten, namun hasil maupun upaya tersebut belum terealisasi.
“Saya berharap agar Ibu Bupati bisa mendesak pihak BBWS Cisanggarung dan PT pemenang pekerjaan break water untuk melakukan pembangunan betonisasi jalan kabupaten, dari perbatasan Desa Dadap, Sendang, hingga Juntikebon,” ujar Kuwu Asriqin kepada Demokratis saat menghadiri kegiatan di Kecamatan Juntinyuat. (RT)