Kota Tasikmalaya, Demokratis
Kepala Bidang Pengawasan Kebangsaan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tasikmalaya mengatakan, adanya kegiatan Sosialisasi Pancasila ini dapat terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian disampaikan Ajat Sudrajat, S.Sos, MH, Kabid Pengawasan Kebangsaan dalam kegiatan Sosialisasi dengan tema ‘Memperkuat Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara’ di salah satu Hotel Jln. R. Ikik Wiradikarta Kota Tasikmalaya, Ahad (28/1/2024).
“Kenapa kita harus bicara masalah Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Karena di Pancasila yang pertama ada Ketuhanan, yang kedua ada kemanusiaan, keadilan dan etika serta musyawarah,” ucapnya kepada wartawan di sela acara.
Menurutnya, ini jika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka masyarakat akan taat terhadap Tuhannya, akan lahir humanisme dan akan beretika atau beradab.
“Sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi ke demokrasi Pancasila. Ini harus diterapkan karena kita berke-Tuhanan, kita beretika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.
Artinya lanjut dia, kita tidak ada yang namanya perpecahan tetapi kita bersama-sama karena ada persatuan-persatuan.
“Itu diimplementasikan Republik Indonesia persatuan dan kesatuan, maka terjadilah yang namanya stabilitas daerah,” sebut Ajat.
Terkait pemahaman Gen Z terhadap pemahaman Pancasila menurutnya, jika secara teoritis bisa saja tetapi secara implementasi bisa dikatakan mereka lemah.
“Kenapa hari ini terjadinya degradasi moral, itu adalah bagian daripada lemahnya implementasi Pancasila. Sola yang ke dua Kemanusiaan yang adil dan beradab, jika kita berbicara manusia berbicara bagaimana kita menghormati manusia, menyayangi manusia dan melindungi manusia,” urainya.
Masih kata Ajat, kita sudah berbicara adat bagaimana kita menghormati yang lebih tua, menyayangi kepada yang lebih kecil. Tidak akan ada yang namanya terjadi bully jika kita sudah mengimplementasikan Pancasila, karena disanalah ada yang namanya etika atau ada itu sendiri, tandasnya. (Eddinsyah)