Rabu, November 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketua BPK Agung Firman Sampurna Kutu Buku Asli

Jakarta, Demokratis

Menduduki posisi tertinggi sebagai akuntan negara. Lalu jarang-jarang pula berbicara tentang ekonomi struktural. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna membuat kejutan karena sangat piawai menjadi pembanding terbitan buku-buku baru dan bukan asal bunyi pula.

Ia menjadikan buku lama karya Joseph A Schumpeter yang berjudul Kapitalisme, Sosialisme dan Demokrasi tentang pertarungan idiologi ekonomi yang bertarung di Eropa pada abad 20. “Akhirnya dimenangkan oleh Kapitalis yang selama puluhan tahun ikut membelah Eropa,” ujarnya.

“Sekarang masih ada saja yang menghadapi kubu-kubuan yang tidak usah saya jelaskan karena semuanya sudah tahu,” ungkapnya.

“Jawabannya adalah Jalan Tengah yang bersatu,” tegas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna di Jakarta, Kamis (11/9/2020) saat menjadi pembedah buku karya Bambang Soesatyo yang berjudul Jalan Tengah yang merupakan karya tahunan sebagai anggota MPR yang kini sedang menjabat sebagai Ketua MPR.

Pada pekan sebelumnya, ekonom Firmanzah saat berdiskusi di MPR menyatakan buku Das Capital sebagai jalan sosialis Eropa daratan sedang berjalan di tempat.

Katanya, ekonomi cari untung melanda semua negara yang dahulu sosialis termasuk di China dan Rusia. “Hanya lantas cuma bagaimana cara cari untungnya,” kata Firmanzah dengan tenang.

Hendrawan Supratikno anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR ikut menimpali bahwa kemajuan ekonomi tergantung pada modal.

“Setiap ekonomi dituntut berkerja economies of scale yang hanya bisa dilakukan jika perusahaan besar,” kata Hendrawan yang juga ngaku pernah baca buku karya Joseph A Schumpeter. (Erwin Kurai Bogori)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles