Sukabumi, Demokratis
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi menggelar bimbingan teknis (bimtek) terpadu bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Bimbingan teknis tersebut terdiri dari pengelolaan, pendistribusian logistik, pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi penghitungan perolehan suara pada penyelenggaraan Pemilu 2024, dilaksanakan di Resort Salabintana Sukabumi, Rabu (7/2/2024).
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sukabumi, Kasmin Bele menjelaskan terkait blank spot atau susah sinyal internet menjelang Pemilu 2024 di Kabupaten Sukabumi.
“Terdapat 300 titik yang keberadaannya masuk pada blank spot di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,” ucap Ketua KPU Kasmin Bele kepada Demokratis.
Menurutnya, Aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu) merupakan platform digital digunakan untuk merekam, merekap dan melaporkan hasil pemungutan suara 14 Februari tahun 2024 yang ada di KPPS.
“Akses ke platform tersebut melalui perangkat HP Android yang terhubung ke internet. Hal tersebut masih menjadi kendala saat ini. Akses internet untuk aplikasi Sirekap itu belum stabil,” katanya.
Kasmin menjelaskan, di 300 titik lokasi blank spot tersebut kadang bisa offline dan online. Sehingga pada saat terdeteksi sinyal itu laporannya juga langsung bisa masuk sendiri.
Oleh karena itu, lanjut Kasmin, KPU berencana akan meminta bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi melalui Diskominfosan untuk mendeteksi area blank spot dan meminta tambahan server agar memudahkan sinyal untuk upload data ke aplikasi Sirekap dari titik TPS blank spot tersebut.
“KPU akan selalu berupaya semakin hari semakin baik. Kamarin 10 menit di dalam masa tes pelaksanaan aplikasi baru masuk. Sekarang sudah mulai lebih membaik bahkan kurang dari 10 menit sudah masuk,” tutupnya. (Iwan)