Minggu, Juli 27, 2025

Ketua Umum DPP LAKAM Menyesalkan Retaknya Hubungan Bupati Padang Pariaman dengan Ninik Mamak Nagari Kataping Rajo Sampono

Padang Pariaman, Demokratis

Imbas penghentian Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Padang Pariaman oleh Bupati John Kenedy Aziz, makin memanas. Tanggapan dari berbagai pihak dan tidak tinggal diam komentar dari Ketum DPP LAKAM Azwar Siri menyampaikan persoalan ini menjadi bola liar pada masyarakat daerah dan tokoh Piaman di rantau.

Apalagi, pernyataan bernada ancaman dari Pucuk Adat Nagari Kataping Rangkayo Rajo Sampono, membuat tersentak berbagai kalangan masyarakat. Tak main-main, akan memindahkan tanah ulayat Nagari Kataping dari administrasi Kabupaten Padang Pariaman ke Kota Padang dan juga akan membentuk kabupaten pariaman Raya pernyatan ini sangat disayangkan oleh Ketum DPP LAKAM Azwar Siri.

“Sebab jika ini terjadi akan berdampak besar terhadap Kabupaten Padang Pariaman. Ini jika dibiarkan tanpa ada solusi akan menjadi preseden buruk buat Padang Pariaman dan Bupati sendiri,” ujar Azwar Siri, SH saat diwawancarai di Sekretariat DPP LAKAM di Kota Padang, Senin (14/7/2025).

Menurut Azwar Siri, pernyataan Mak Rajo Sampono itu, perlu segera disikapi. Sebab, jika dibiarkan semakin ‘liar’ berdampak besar terhadap Kabupaten Padang Pariaman.

“Awalnya, acara pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) ini, merupakan euforia kemenangan saat Pilkada 2024 lalu. Itupun sudah dipersiapkan secara matang. Entah mengapa, tanpa alasan yang jelas, hanya rentang tiga hari sebelum hari ‘H’ tiba dibatalkan. Pantas saja Mak Rajo Sampono ‘tarabo gadang’,” ujar Azwar Siri melanjutkan komentarnya.

Kenapa PKD yang telah dipersiapkan secara matang dibatalkan begitu saja. “Ini bukan sekedar acara biasa. Sebab, melibatkan ninik mamak, tokoh masyarakat, alim ulama, cadiak pandai, tokoh pemuda. Dan, dengan dibatalkan tiba-tiba itu, tentu melukai hati mereka,” terang Azwar Siri.

Kota Padang tentu saja pasti menerima dengan lapang dada kalau pernyataan Mak Rajo Sampono ini benar, bak kata pepatah minang kok ndak cukuik tangan manampuang jo nyiru kami sadiokan.

Rasa kesal, bercampur kecewa dan segala perasaan yang berkecamuk di hati Mak Rajo Sampono itu, bakal berbuntut panjang. Apalagi, akan memindahkan tanah ulayat Nagari Kataping ke Kota Padang. Jika ini, terjadi pasti Kota Padang, tidak akan menolak. Karena wilayah Nagari Kataping sangat strategis dan menguntungkan.

Kenapa tidak, di Nagari Ketaping, ada Bandara Minangkabau, ada kawasan industri. Lokasinya pun lebih dekat ke Kota Padang. “Saya yakin, Kota Padang, pasti akan menerima. Dan, akan berdampak besar kepada Kabupaten Padang Pariaman. Harus kah kita biarkan ini terjadi tanpa mencari solusi?” katanya.

“Tapi saya sebagai orang Pariaman tentu saja tak setuju jika tanah ulayat administrasinya dipindakan ke Kota Padang, di samping wilayah Padang Pariaman semakin mengecil dan membuat pendapatannya akan semakin mengecil. Padahal dulunya Piaman terkenal dengan sebutan Piaman Laweh, karena sebagian besar wilayahnya Kota Padang dan Kabupaten Mentawai dulu masuk Kabupaten Padang Pariaman. Jadi, wilayah yang tersisa sekarang jangan dibelah lagi,” ujar Azwar Siri dan dalam dalam hal ini LAKAM siap menjadi mendiator Mamak Rajo Sampo dengan Bupati Padang Pariaman katanya mengakhiri wawancaranya dengan Demokratis(Addy DM)

Related Articles

Latest Articles