Jakarta, Demokratis
Menjamurnya bangunan liar diduga tidak memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB) dan alih fungsi sejumlah rumah toko (ruko) serta maraknya hotel jadi sarang prostitusi dan tempat mesum pelajar di Tanjungpinang menjadi sorotan publik.
Akibatnya eksistensi petugas Satpol PP yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai penegak Peraturan Derah (Perda) Kota Tanjungpinang dipertanyakan. Pasalnya, semua kegiatan yang diduga mengkakangi peraturan derah tersebut tetap dapat berjalan lancar jaya dan bebas hambatan beroperasi.
Sejumlah masyarakat pun menyesalkan sikap Satpol PP Kota Tanjungpinang yang dianggap terkesan tutup mata dan telinga sehingga akan sangat berdampak terhadap pemasukan retribusi daerah maupun moral generasi muda penerus masa depan bangsa di kota berjulukan gurindam 12 ini.
Hal ini pun diperkuat lagi oleh perilaku Kasatpol PP Pemko Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, saat dikonfirmasi Demokratis di ruang kerjanya, Jumat (10/9/2021). Sebelumnya, Demokratis sudah melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke DPMPTSP dan Dinas PUPR Kota Tanjungpinang terkait temuan di lapangan.
Namun kedua dinas tersebut mengarahkan agar melakukan konfirmasi pihak Satpol PP karena bangunan tanpa ijin dan hotel yang jadikan sebagai tempat mesum merupakan tupoksi Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah untuk melakukan penertiban.
Sementara Kasatpol PP, Ahmad Yani, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak dapat melakukan penertiban kalau tidak mengetahui jika di lapangan ada bangunan yang memang bermasalah.
“Selama ini kita melakukan penertiban jika memang ada laporan masyarakat,” ungkapnya seolah-olah mempertegas jika Satpol PP tidak pro aktif mengawasi peraturan di Kota Tanjungpinang.
Sementara terkait hotel yang marak dijadikan sebagai tempat ajang bermesum ria, Ahmad Yani mengaku pihaknya sudah melakukan operasi ke sejumlah hotel-hotel di Kota Tanjungpinang.
Namun sangat disayangkan, saat diminta apakah ada dukomentasi saat melakukan operasi, Kasatpol PP enggan menunjukkan foto-fotonya.
Akhirnya, karena kewalahan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan, Ahmad Yani pun sedikit emosi dan menggebrak meja serta meminta untuk menyudahi wawancara. “Sudah sudah. Kalian jangan ngejar-ngejar saya terus,” ungkapnya sembari mengatakan ingin mengikuti meeting zoom. (Rizal Saragih)