Malang, Demokratis
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan komitmen untuk mendukung program pencegahan terorisme serta reintegrasi eks napiter. Komitmen itu dibuktikan dengan pembangunan kawasan khusus terpadu nusantara (KKTN).
Program itu gulirkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Salah satu daerah di Jatim yang ditunjuk sebagai pilot project program KKTN tersebut yaitu Kabupaten Malang.
”Jatim siap mendukung kelancaran dan kesuksesan program KKTN ini. Program ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus proses reintegrasi khususnya bagi eks napiter,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (19/11/2021).
Menurut Khofifah, program KKTN akan membawa dampak positif karena memberdayakan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme atau radikalisme dan mantan narapidana teroris (napiter). Sehingga, diharapkan kelompok tersebut memiliki skill untuk memulai usaha baik di bidang pertanian, wisata, atau UMKM.
”Program ini sangat baik karena kelompok-kelompok tersebut sering kesulitan mendapatkan peluang usaha atau pekerjaan. Belum lagi lingkungan sekitar yang cenderung kurang akomodatif menerima mereka kembali pasca menjalani hukuman dan sebagainya,” tutur Khofifah
Dengan memberdayakan kelompok-kelompok yang berpotensi rentan terpengaruh paham transnasional serta para eks napiter itu diharapkan mereka merasa negara hadir di tengah-tengah mereka. Serta diharapkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air juga makin meningkat.
Program KKTN digulirkan di 5 provinsi di Indonesia dengan total 26 kabupaten/kota. Yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Tengah. Sedangkan yang menjadi pilot project program KKTN ini yakni Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Kota Bima (NTB), dan Kabupaten Malang (Jatim).
Sementara itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, BNPT menyiapkan kawasan khusus terpadu nusantara (KKTN) di beberapa daerah di Jatim seperti Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Lamongan, Sidoarjo, Probolinggo, dan Kabupaten Magetan.
Kawasan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme dan mantan narapidana teroris (napiter). Program KKTN itu dilakukan melalui beberapa bidang seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan.
”Kami akan terus mengusung program ini baik berupa program fisik seperti pembangunan rusunawa maupun non fisik seperti peningkatan wawasan kebangsaan. Sehingga negara hadir di tengah mereka bagaimana mereka pada akhirnya bisa merasakan manfaat,” papar Boy Ragli Amar. (Albert S)