Bogor, Demokratis
Setiap suami pasti hatinya akan hancur berkeping-keping jika mengetahui istri yang selama ini disayangi ternyata menghianati cintanya. Terlebih-lebih biduk rumah tangga yang selama ini mereka bina dengan baik justru jadi rusak karena disusupi oleh orang ketiga yang tidak lain adalah orang ia kenal baik.
Itulah yang saat ini dialami oleh DS Sekretaris Desa Sukaresmi yang cintanya dihianati oleh istrinya sendiri Evi Santika alamat Kampung Tanjakan Gobang RT 003/007, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Lebih menyedihkan lagi, istrinya bermain serong dengan pria idaman lain (PIL) bernama Asep yang tidak lain adalah merupakan rekan bisnis DS yang ia anggap sudah sebagai saudara sehingga sudah seperti domba berbulu serigala.
DS kepada Demokratis mengatakan bahwa ia menikah dengan Evi Santika pada Agustus 2008 lalu dan saat ini mereka sudah dikarunia seorang putra. “Saya bahagia walau kehidupan dengan kesederhanaan, karena mulai tahun 2006 saya menjadi seorang guru di beberapa sekolah negeri,” ungkapnya, baru-baru ini.
Seiring berjalannya waktu, kata DS, mereka pun saling berupaya untuk menjaga satu sama lain walau dengan kesibukan yang lumayan padat karena DS bukan hanya bekerja di sekolah melainkan mencari sampingan di bidang otomotif dan bisnis property.
Padatnya kerjaan sebagai guru, operator sekolah, partner showroom mobil, juga di organisasi lain yang ditekuni, DS semakin jarang bertemu dengan istrinya. “Namun untuk hal ini tidak merubah semangat saya untuk membahagiakan istri dan anak saya. Suka dan duka kami jalani bersama demi mencapai sebuah arti kebahagiaan,” tuturnya.
“Kami saling percaya satu sama lain, tepatnya di tahun 2019 saya memiliki teman berbisnis di bidang online dan juga teman di mana ia selalu ada di mana saya dalam keadaan apapun sebut saja dia Tata Wijaya,” katanya.
Akhirnya Tata pun memperkenalkan DS dengan teman bisnisnya yang bernama Asep (Dolenk) dengan tujuan berbisnis bersama. “Berjalan satu tahun saya usaha ada dalam kesulitan/bangkrut yang intinya sesuai perhitungan bekas bisnis tersebut menjadi utang piutang dan saya harus mengembalikan uang ke Asep Rp 32 juta, dengan kesepakatan bayar cicilan, dengan bayar cicilan itu sampai tersisa Rp 4 juta lagi,” jelas DS.
Akhirnya lama kelamaan DS pun mulai jarang komunikasi dengan Asep dan langsung berkomunikasi dengan Evi istri DS dengan alasan menanyakan DS. “Hal inilah dengan terus menerus, yang memicu terjadinya perselingkuhan bisa dikatakan komunikasi di belakang saya,” ungkap DS.
Sampai pada Mei 2021, kebusukan mereka berdua terbongkar karena DS merasakan ada yang ganjil dengan komunikasi mereka dan DS pun menyadap komunikasi mereka langsung serta mengarsipkannya sebagai bukti.
“Jujur memang pada saat saya kuliah semester 4 saya juga belajar ilmu teknologi (hacker) dengan ahli dari Bandung dan ternyata pengetahuan saya di bidang itu banyak membantu orang terutama hal yang tak pantas di bidang komunikasi, seperti yang dilakukan istri saya dan Asep ini,” katanya.
Tepat tanggal 5 Mei 2021, kebusukan itu pun dibongkar oleh DS di hadapan semua orang (Asep, Evy, mertua dan orang-orang terkait). “Saat Asep ditanya dia jawabannya ke sana ke mari/tidak mengakui kesalahannya sehingga suasana ricuh pun terjadi tak terkendali. Sampai Asep lolos kabur entah kemana sampai saat ini,” kata DS.
Menurut DS, percakapannya sungguh sangat merusak keharmonisan rumah tangga mereka sehingga saat ini rumah tagga mereka sudah tidak harmonis lagi karena tanpa adanya kepercayaan kepada istri sendiri.
“Penghianatan istri saya berdalih kalau kelakuan dia hanya untuk main-main saja saya bertahan karena anak saya yang bersiap-siap untuk melakukan perawatan medis karena sakit dan dokter mengatakan bahwa di usia 14 tahunlah anak saya akan dioperasi. Itulah yang menyebabkan bertahan dalam rumah tangga yang sudah tercoreng oleh istri yang biadab,” keluhnya.
Saat ini DS hidup tanpa cinta dan kasih sayang melainkan rasa sayang kepada anak dan takut keganggu psikologisnya. “Saya berharap Asep itu datang dengan berniat baik jangan lari lari atas kesalahannya. Dicari ke rumah dan wilayahnya sudah nggak ada karena dia juga banyak masalah dengan warga sekitar,” paparnya.
DS menambahkan sudah cukup dirinya dibodoh-bodohi dan dihianati selama ini. “Saya sudah sakit hati karena mereka berdua yang selama ini saya percaya dan pegang omongan mereka ternyata justru ending-nya terjadi hal-hal yang tidak terpuji,” pungkas DS. (Ade S)