Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KKN Mahasiswa Unes Membuat Kebun Apotik Obat di Taman Fasum RW 10 RT 02 Komplek Unand Gadut

Padang, Demokratis

Dunia saat ini sudah bergerak begitu cepat, sehingga aktifitas pergerakan hidup semakin sempit, karena itu diperlukan ide dan gagasan cemerlang untuk mengatasi problem tersebut.

Ketua RT 02 RW 10, Addy Djulizal Masdar SAg menerima penyerahan bibit tanaman apotik obat dari mahasiswa KKN Unes Padang untuk warga RT 02/RW 10 diwakili oleh Ketua RT 02/RW 10.

Apalagi dalam masalah pengobatan yang dirasa sangat mahal. Karena itu perlu dicari gagasan yang cemerlang untuk mengatasinya. Sudah banyak memang pengobatan alternanif, tapi masih dirasakan biaya yang besar dan tidak semua masyarakat bisa mendapatkannya. Sebab tingkat ekonomi masyarakat tidak berimbang karena masih banyak warga masyarakat kita yang kurang mampu dan sulit mendapatkan pengobatan yang mahal itu.

Ketua RW 10 Ir H Hamdani menerima bibit tanaman obat dari mahasiswa KKN Unes untuk diserahkan kepada warga masyarakat RT 02/ RW 10 yang diwakili Ketua RT 02 RW 10 Addy Djulizal Masdar SAg.

Berawal dari gagasan untuk mendapatkan pengobatan yang murah, mudah dan alami, maka itu masyarakat yang tergabung dalam warga RT 02/RW 10 Komplek Unand bersepakat untuk membuat kebun tanaman obat. Yang nantinya kebun tanaman obat ini dapat menjadi solusi alternatif bagi warga masyarakat untuk mendapatkan obat-obatan alami yang murah dan mudah.

Dengan melakukan kerjasama yang baik dengan para tokoh dan pemerintah dalam hal ini pihak Kelurahan Banda Buek melalui Lurah Sri Utari dan didukung oleh kegiatan KKN mahasiswa Unes Padang dan pakar farmasi dan tanaman obat dari Universitas Andalas Padang yaitu Prof Dr Deddi Prima Putra Apt yang juga Rektor Universitas Darma Andalas dan didukung oleh tokoh masyarakat yang diwakili oleh Prof Dr Yaswirman yang merupakan tokoh ulama dan dosen di Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Tanaman obat ditanam di lahan Fasum Blok D1 Komplek Unand.

Bersama warga masyarakat yang diwakili oleh Ketua RT 02/RW 10, Addy Djulizal Masdar SAg dan  juga hadir Ketua RW 10 Kelurahan Banda Buek Ir H Hamdani beserta tokoh lainnya mantan Ketua RT Arlon Dison dan mantan Sekretaris RT Darpel, warga sepakat membuat kebun tanaman apotik obat di Fasum warga RT 02 /RW 10 yang merupakan wilayah komplek Universitas Andalas Blok D1.

Kegiatan diadakan hari Minggu (8/9/2019) dan akan terus dikembangkan untuk menjadikan warga masyarakat sadar dan peduli dengan tanaman apotik obat yang berbasis lingkungan RT.

Dan jika ini bisa jadi sebuah ide dan gagasan yang baik untuk dikembangkan di RT yang lain di seluruh Indonesia, maka ini sangat bermanfaat dan membantu sekali.

Lurah Banda Buek, Sri Utari saat memberikan kata sambutannya.

Prof Dr Deddi Prima Putra Apt saat diwawancarai Demokratis mengatakan bahwa kita perlu berfikir cerdas menjadikan sebuah kawasan memiliki produk unggul yang bisa dijadikan icon sebuah kawasan.

“Misalnya di Komplek Unand Gadut ini ada yang dapat dijadikan basis produk unggulan. Harus kita pikirkan dari sekarang,” katanya.

Prof Deddi mencontohkan Kabupaten 50 Kota yang punya gambir. Dan bagaimana degan Banda Buek, terutama kawasan Komplek Unand Gadut ini apa yang bisa diunggulkan ini yang akan dibangun. “Bisa saja kita membuat kripik dan manisan yang jadi keunggulan kita,” tambahnya.

Foto bersama dengan mahasiswa KKN Unes, Lurah Banda Buek dan dari Unand Prof Dr Deddi Prima Putra Apt bersama Ketua RT 02 RW 10 Addy Djulizal Masdar, Ketua RW 10 Ir H Hamdani, Prof Dr Yaswirman, Ketua MUI Lb Kilangan Ust Zainal SAg MSi dan tokoh masyarakat lainnya. Foto-foto: Dok Addy Djuluzal Masdar

Sementara Lurah Banda Buek, Sri Utari sangat menyambut baik kegiatan ini dan dapat dikembangkan lagi. “Kehadiran mahasiswa KKN ini dapat menjadi mitra yang baik masyarakat terutama warga RT 02 RW 10,” katanya.

Selai itu, tambahnya, baru-baru ini, bersama mahasiswa KKN Unes juga sudah dilakukan penyuluhan membuat pupuk organik mengunakan sisa air cucian beras dan gedebong batang pisang yang dipotong kecil-kecil. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pupuk yang murah dan mudah membuatnya.

“Kegiatan membuat taman apotik obat ini bisa dikembangkan lagi seterusnya karena kita sudah punya bahan bakunya,” pungkas Lurah. (Addy Djulizal Masdar)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles