Kota Tasikmalaya, Demokratis
Untuk memiliki sebuah harapan agar Anies-Muhaimin menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Komunitas AMIN Muda Kota Tasikmalaya mengadakan sosialisasi pemenangan Anies-Muhaimin menjadi Presiden dan Wakil Presiden dengan mengambil tema ‘ Kami Muda, Pemilih Rasional, dan Mau Berubah Demi Indonesia’ di salah satu Cafe di Jln. Noenoeng Tisnasaputra Kecamatan Tawang-Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/1/2024).
H. Oleh Soleh, SH, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, mereka (AMIN Muda) sangat tertarik dengan program misi visi AMIN.
“Ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat serta menguatkan terutama generasi muda untuk memiliki tujuan yang sama demi mewujudkan Indonesia lebih baik,” ucapnya kepada wartawan usai acara, dimana sebelumnya beliau ikut memberikan pemaparan di hadapan anak muda.
Peluang AMIN di Jawa Barat menurutnya, dari berbagai survei yang tadinya juara 3 hari ini sudah juara ke 2, dan sedikit lagi In syaa Allah akan menyalip nomor 2. Di Jawa Barat sendiri rate-nya kecil sekali dikisaran 2 sampai 5 persen saja. Dan pada akhirnya AMIN akan menjadi pemenang di Jawa Barat.
“Jawa Barat ini agamisnya cukup kuat sekali, sementara kaum santri bersarung sudah terlihat, baik itu Muhamadiyah, Persis bahkan Nahdlatul Ulama (NU) secara akar rumput tidak bisa menolak bahwa hati nurani mereka ke AMIN,” sebut H. Oleh Soleh.
Dia juga menyinggung terkait keresahan anak hari ini yang disampaikan tadi. Menurutnya, bagaimana terjadinya migrasi besar-besaran menghadapi era digital, era Emas 2045 bahwa ke depannya skill bekerja ini sudah migrasi dari manusia ke robot. Mereka minta solusi dari AMIN dalam rangka migrasi seperti ini.
“Solusinya adalah meningkatkan sumber daya manusia bagaimana akses pendidikan buat anak muda yang hari ini betul-betul bisa terjangkau dengan berkualitas. Syukur-syukur AMIN akan memperjuangkan pendidikan gratis dari tingkat PAUD hingga universitas dengan catatan, tingkat universitas tentu harus dihitung terkhusus dari keluarga miskin,” paparnya.
Di keterangan akhir dirinya mengimbau, kita boleh berbeda pilihan, tapi tidak boleh men-judge atau mengintimidasi, mempermalukan pasangan lain. “Etika dan adab harus tetap nomor satu, berbeda pilihan itu wajar namun kita tetap bersatu,” ujarnya menyudahi. (Eddinsyah)