Aceh Tenggara, Demokratis
Sudah lebih satu dekade Pemerintah Pusat mengalokasi anggaran pendidikan sebanyak 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, sampai saat ini masih banyak sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Seperti yang dialami oleh Sekolah Dasar (SD) Negeri Tualang di Desa Tanoh Khukahen, Kecamatan Deleng Pokison, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah untuk pemenuhan sarana dan prasarana sekolah.
Kepala SD Negeri Tualang, Zainul Amar SPd, saat ditemui Demokratis, Senin (13/9/2021, menunjukkan kondisi sekolah yang dipimpin sudah sangat memprihatinkan sekaligus mengkhawatirkan.
“Saat ini SD Negeri Tualang sangat membutuhkan perhatian dari pihak terkait, terutama Pemda Agara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud),” ungkapnya.
Zainul Amar juga mengajak Demokratis berkeliling melihat situasi dan kondisi SD Negeri Tualang yang kondisi sangat mendesak membutuhkan perhatian seperti bangunan sekolah yang sudah mulai kropos ditambah lagi mobiler yang sudah lapuk seiring berjalannya waktu.
“Pihak berkompeten tak merespons permohonan bantuan pembangunan kantor guru. Lihat kondisi ruangan kami dan perpustakaan kami bagi dua serta kantor dewan guru pun main sekat,” katanya.
Menurut Kepala SD Negeri Tualang, permohonan untuk bantuan mobiler belajar sekolah yang pernah diajukan berkali-kali ke pihak Pemda Agara lewat Dikbud Agara sampai saat ini belum mendapatkan respons positif.
“Saya bukan cerita asal-asalan, berulang-ulang sudah kami mengajukan, mengusulkan hal yang sangat kami butukan itu, namun hingga hari ini belum ada tanda-tanda akan dikabulkan,” imbuhnya sembari menunjukan kondisi RKB dan Perpustakaan yang tidak memiliki mobiler.
Oleh karena itu, Zainul Amar sangat berharap agar pemerintah maupun instansi terkait segera memperhatikan kondisi SD Negeri Tualang sehingga kegiatan belajar dan mengajar dapan berjalan dengan aman dan nyaman sehingga dapat melahirkan lulusan-lulusan yang berprestasi.
“Kami memohon kiranya pihak yang berkompeten memperhatikan kondisi yang dikeluhkan sekolah, guna kelacaran proses pendidikan anak bangsa,” harapnya. (Tim)