Kota Tasikmalaya, Demokratis
Semua Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Tasikmalaya mendapat tantangan dari Ketua Umum (Ketum) Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup-Kawasan Laut Hutan Industri (LPLHKLHI). Tantangan tersebut berupa pesan yang berisi salah satunya terkait Konsep Kota yang tidak sesuai dengan Kota Resik di jalur niaga di Jln. HZ. Mustofa yang terdapat konsep pembangunan pembatas jalan menurutnya tidak sesuai.
Disebutkannya, pembangunan air mancur tepat di depan Rumah Sakit TMC, di sana air mancur tidak jalan dan jadi sumber penyakit, dikarenakan tidak ada sirkulasinya. Di samping itu pengelolaan sampah yang harus menjadi penyelesaian utama Wali Kota Tasikmalaya terpilih nantinya.
Selain itu, harus komitmen untuk menjaga kelestarian alam, terutama di wilayah Kecamatan Bungursari yang merupakan eks Galian C.
“Tolong kepada Wali Kota terpilih nanti, digalakan kembali penanaman pohon di eks Galian C, sehingga oksigen tetap terjaga,” ucap Mugni Anwari Ketum LPLHKLHI kepada wartawan di Gedung Kesenian Komplek Dadaha dalam acara pelantikan Ketua Gibas Kota Tasikmalaya, Rabu (16/10/2024).
Menurutnya, dari semua Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya belum terdengar adanya komitmen itu.
“Program Paslon tidak harus bersifat membangun Kota Tasikmalaya saja, namun juga harus menjaga lingkungan sebagai prioritas yang utama,” tegas Mugni. (Eddinsyah)