Sabtu, November 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Korban Sempat Pingsan, Bantah Adanya Pengeroyokan Siswa SMPN 1 Panumbangan Kab. Ciamis Yang Berakhir Islah, Wakasek Kesiswaan: Itu Cuma Duel Antar Siswa

Kabupaten Ciamis, Demokratis

Peristiwa adanya kabar pengeroyokan siswa SMPN 1 Panumbangan Kabupaten Ciamis beberapa hari lalu oleh temannya sendiri ketika jam pelajaran akan dimulai dibantah Wakasek Kesiswaan yang kemudian berakhir islah di antara keduanya setelah dimediasi oleh pihak sekolah.

Berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, bermula sekitar pukul 07.30 salah seorang siswa dibawa oleh siswa yang lain menuju lantai dua, di sana terdapat toilet yang sudah tidak digunakan lagi. Kemudian di lantai dua tersebut sudah berjejer beberapa siswa lainnya menunggu. Dan tanpa basa basi, siswa tersebut (korban) dipukul oleh salah satu siswa di bagian matanya hingga siswa itu langsung pingsan.

Adanya informasi di lapangan terkait insiden tersebut, wartawan mencoba mendatangi SMPN 1 Panumbangan untuk konfirmasi kepada H. Sartono, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah, namun tidak sedang di tempat menurut keterangan penjaga sekolah. Akhirnya wartawan diterima oleh Wakasek Kesiswaan YB. Permana yang mengatakan tidak ada pengeroyokan siswa oleh siswa yang lain di sini, adanya cuma duel antar siswa.

“Sekarang sudah berakhir islah. Anak-anak sudah biasa kalau berkelahi suka bak buk. Itu sih wajar,” ucapnya kepada wartawan ketika memberi keterangan di Ruang TU SMPN 1 Panumbangan Kabupaten Ciamis, Kamis (23/2/2023).

Seperti diakui Wakasek Kesiswaan, peristiwa itu terjadi Selasa (21/2/2023) dan esok harinya langsung memanggil kedua orang tua untuk dilakukan perdamaian.

“Kami langsung berkirim surat dan sudah dilakukan islah pada Rabunya juga,” terangnya.

Belakangan diketahui ada informasi bahwa ada bahasa guru yang mengatakan, jika siswa yang dipukul jangan bilang dipukul. Bilang saja itu jatuh dari motor.

“Informasi itu tidak benar dan bisa merusak nama baik sekolah. Justru kita menanyakan kepada yang berkelahi keinginannya seperti apa,” dalih YB. Permana.

Disebutkan YB. Permana, tidak ada bahasa guru seperti itu. Itu adalah bahasa siswa yang berkelahi jika ditanya orang tua, mereka akan bilang jatuh dari motor, jatuh saat bermain sepakbola dan lain-lain karena takut dimarahi orang tuanya. “Bahkan saya katakan itu tidak bisa. Maka itu saya berikan surat untuk memanggil orang tua mereka datang ke sekolah,” urainya.

Peristiwa ‘duel antar siswa’ SMPN 1 Panumbangan Kabupaten Ciamis yang diakui Wakasek Kesiswaan sebagai hal yang wajar menurut sumber lainnya yang minta identitasnya dirahasiakan hanya untuk mengamankan nama baik sekolah saja. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles