Jakarta, Demokratis
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga, sejumlah pihak menerima aliran uang untuk memuluskan dana insentif daerah (DID) di Kabupaten Tabanan, Bali. Hal ini didalami tim penyidik KPK kepada Inspektur Daerah Kabupaten Tabanan Tahun 2014-2021, I Gede Urip Gunawan dan PNS Ditjen Perimbangan Keuangan Kementeria Keuangan, Riva Setiara.
Pemeriksaan terhada I Gede Urip Gunawan dan Riva Setiara dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, pada Selasa (7/12/2021). Keterangannya, dianggap penting untuk menyelesaikan berkas penyidikan.
“”Kedua saksi hadir dan didalami keterangannya antara lain terkait beberapa barang bukti terkait dengan usulan dana DID dan dugaan adanya aliran sejumlah dana untuk pihak-pihak yang terkait dengan perkara ini,” kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
KPK memang saat ini sedang mengusut dugaan korupsi pengurusan DID di Kabupaten Tabanan, Bali. Lembaga antirasuah belum bisa menjelaskan secara rinci terkait sengkarut rasuah tersebut.
Sampai saat ini tim penyidik masih terus bekerja mengumpulkan dan melengkapi alat bukti yang diperlukan dalam proses penyidikan. Juru bicara KPK bidang penindakan ini pun enggan memerinci lebih jauh rekonstruksi perkara itu.
“Pada waktunya nanti kami akan sampaikan secara utuh konstruksi perkara dari hasil penyidikan, pasal yang disangkakan,” ujar Ali.
Bahkan diduga, tim penyidik KPK sudah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Tetapi, masih enggan membuka secara rinci terkait nama-nama pihak yang terlibat. “Pengumuman penetapan tersangka kami akan sampaikan apabila penyidikan telah dinyatakan cukup dan dilakukan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan para tersangka,” tegas Ali.
Oleh karena itu, masyarakat diminta bersabar dalam penanganan sengkarut rasuah tersebut. “Kami harap publik terus memantau perkembangan kegiatan ini sebagai wujud transparansi kami sekaligus upaya pelibatan masyarakat dalam setiap kerja-kerja pemberantasan korupsi oleh KPK,” pungkas Ali. (Dasuki)
