Jakarta, Demokratis
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Bupati Pati, Sudewo (SDW) hari ini, sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Benar, hari ini Senin (22/9), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi Sdr. SDW,” kata Jubir KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Namun, Budi belum mengonfirmasi apakah Sudewo telah memenuhi panggilan penyidik atau belum. Materi pemeriksaan juga baru akan disampaikan usai proses pemeriksaan rampung.
“Terkait dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan jalur kereta api di lingkungan DJKA – Kementerian Perhubungan,” ujar Budi.
Sebelumnya, Sudewo pernah diperiksa penyidik KPK pada Rabu (27/8/2025) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Jawa Tengah periode 2019–2022. Saat itu, pemeriksaan berlangsung hampir tujuh jam.
“Ya, saya dipanggil dimintai keterangan sebagai saksi. Semua pertanyaan saya jawab sejujur-jujurnya dan apa adanya,” kata Sudewo kala itu.
Ia juga membantah dugaan aliran dana suap yang ditujukan kepadanya.
“Itu sudah dijelaskan dalam pemeriksaan kira-kira dua tahun lalu. Bahwa itu uang pendapatan dari DPR RI. Semua rinci, ada pemasukan, ada pengeluaran,” ungkapnya.
Usai pemeriksaan, mantan Anggota Komisi V DPR RI tersebut langsung meninggalkan Gedung KPK dengan menggunakan mobil Toyota Alphard.
Sementara itu, ratusan warga Pati yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).
Dalam aksinya, mereka mendesak KPK segera menangkap dan menetapkan Sudewo sebagai tersangka. Massa juga menyerahkan obat herbal merek Tolak Angin sebagai bentuk sindiran lantaran menilai KPK lamban dalam menetapkan Sudewo sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek jalur kereta api di DJKA Kemenhub, khususnya di Jawa Tengah.
“Tolak Angin. Dikasih Tolak Angin sama warga. Kayaknya KPK itu masuk angin, dan biar gak masuk angin,” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono alias Botok.
Menanggapi hal itu, KPK menegaskan bahwa penyidikan kasus dugaan suap proyek jalur kereta api yang diduga melibatkan Sudewo masih berjalan.
“Penanganan perkara yang menyangkut saudara SDW, kami sampaikan dan pastikan kepada Bapak-Ibu serta seluruh masyarakat Pati bahwa penyidikan perkara tersebut masih berproses,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di hadapan massa aksi.
Budi juga menegaskan KPK terbuka menerima informasi dari masyarakat sebagai bukti tambahan.
“Terlebih, Gedung KPK adalah gedung rakyat yang selalu terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, penetapan tersangka membutuhkan kecermatan dalam pendalaman serta pengumpulan bukti.
“Sehingga kami ingin memastikan bahwa seluruh proses penegakan hukum, termasuk perkara tersebut, dilakukan secara profesional dan taat asas hukum,” tegas Budi. (Dasuki)