Jakarta, Demokratis
Komisi Pemberantasan KorupsiĀ (KPK) memastikan terus mengusut dan mengembangkan kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (Bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek yang menjerat mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara. Tak hanya Bansos Covid-19, KPK juga bakal menelusuri informasi mengenai dugaan korupsi dalam program-program bantuan sosial lainnya, seperti Bansos untuk difabel dan program keluarga harapan (PKH).
“Kalau memang sebagai informasi yang bagus ya kita padukan, kita cari. Karena memang di program Bansos itu banyak sekali bukan hanya difabel, PKH, dan lain-lain,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Lembaga antikorupsi memastikan bakal menelusuri berbagai dugaan korupsi di tubuh Kemsos, terutama saat dipimpin Juliari. Apalagi, penyidik menemukan petunjuk yang mengarah adanya praktik rasuah saat menggeledah sejumlah lokasi.
“Prinsipnya memang kemarin dari penggeledahan ada beberapa yang mesti dipelajari,” kata Karyoto.
Karyoto mengatakan, jajarannya akan menindaklanjuti temuan tersebut. Dikatakan, KPK akan terus mengumpulkan berbagai petunjuk pendukung lainnya.
“Apakah nanti ketercukupan informasi mengarah kepada pengurangan kualitas dan lain-lain tentu kita mencari alat pendukung yang lain. Dan ini pun masih banyak dikembangkan yang lain-lain,” tegasnya
Saat ini Karyoto mengatakan, tim penyidik fokus merampungkan berkas perkara dugaan suap pengadaan Bansos yang menjerat Juliari dan kawan-kawan lantaran terbatas masa penahanan. Untuk itu, tak tertutup kemungkinan pihaknya akan membuka penyelidikan baru untuk mendalami berbagai informasi mengenai program-programĀ BansosĀ lainnya.
“Tim intinya sendiri sedang mengerjakan suapnya itu berpacu dengan waktu yang maksimal sekian bulan. Kita ditambahkan dengan beberapa informasi yang sayang kalau tidak digali,” kata Karyoto. (Bs/Dem)