Surabaya, Demokratis
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur mencatat tingkat partisipasi masyarakat untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya pada 9 Desember merupakan yang terendah.
”Surabaya tingkat partisipasi masyarakatnya terendah, yaitu 52,4 persen,” ujar anggota KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro di Surabaya.
Dari 2.096.161 daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tambahan (DPTb), hanya 1.098.469 yang menggunakan hak pilih. Pengguna hak pilih terdiri atas DPT, DPTb, maupun DPPh (daftar pemilih pindahan). Selain itu, dari target partisipasi 60 persen pemilih di 31 kecamatan, hanya dua kecamatan yang memenuhi target. Yakni Benowo (60,82 persen) dan Pakal (64,84 persen).
Dibandingkan dengan tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada Surabaya 2015, kata Gogot, selisihnya ada kenaikan 0,23 persen.
”Di Pilkada Surabaya tahun 2015, partisipasi masyarakat 52,17 persen, sedangkan 2020 mencapai 52,4 persen,” tutur Gogot, komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat KPU Jatim tersebut.
Pihaknya merinci terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi tidak tercapainya target tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2020. Yakni faktor sosial budaya, faktor geografis, kondisi iklim dan cuaca, kondisi pandemi Covid-19, kontestasi pasangan calon, besaran anggaran, dukungan para pemangku kebijakan serta penyelenggara.
Sementara itu, tingkat partisipasi masyarakat tertinggi pada Pilkada Serentak di Jatim adalah Kabupaten Gresik yang mencapai 80,88 persen. Sedangkan untuk selisih partisipasi masyarakat (perbandingan Pilkada 2015 dan 2020) tertinggi yaitu Kabupaten Tuban dengan 24,47 persen (51,91 persen berbanding 76,41 persen), serta selisih partisipasi masyarakat terendah adalah Kota Pasuruan dengan -3,66 persen (79,61 persen berbanding 75,95 persen).
Hasil-hasil catatan dari KPU Jatim tersebut berdasar rapat koordinasi selama dua hari, Kamis hingga Jumat (17–18 Desember) di Kantor KPU Kota Pasuruan bersama 19 KPU kabupaten/kota se-Provinsi setempat.
Pilkada Serentak 2020 di Jatim telah digelar 9 Desember di 19 kabupaten/kota, meliputi tiga kota yakni Surabaya, Blitar, dan Pasuruan, serta 16 kabupaten yaitu Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Mojokerto, Kediri, Gresik, Jember, Lamongan, Malang, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, dan Tuban. (Red/Dem)