Jumat, September 20, 2024

Krisis Pangan

Dunia diambang krisis pangan dan energi. Kita Indonesia termasuk diambang kekurangan pangan tersebut. Pertanyaannya, apa langkah antisipasi kita?

Sudah lama terdengar berita krisis pangan di sampimg krisis energi. Dua-duanya penting bagi kehidupan manusia. Akan jadi masalah dunia menghadapi krisis pangan. Demikian kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato pada Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023.

Krisis itu dihadapi Indonesia. Yaitu krisis pangan harus menjadi perhatian. Jika tidak akan berbahaya. Terjadi kekurangan pangan.

Zaman dahulu masyarakat waspada terutama krisis pangan. Sehingga terkenal kata rangkiang yaitu tempat penyimpanan padi. Tiap rumah memiliki rangkiang tempat menyimpan padi. Bila sewaktu-waktu ada krisis atau masalah inilah cadangan.

Tempat penyimpan atau lumbung padi dilansir oleh harian Kompas tanggal 29 Agustus 2022 di halaman depan dengan judul Rubuhnya Lumbung Pangan. Topik ini dihubungkan dengan masyarakat Dayak di Kalimantan. Yang kontennya adalah ketidaksiapan masyarakat menghadapi krisis pangan atau makanan.

Artikel itu mengingatkan bahwa kesadaran mayasrkat perlu dan penting. Menghadapi masa depan tidak boleh lalai akan dunia yang akan dilanda krisis pangan. Hal itu harus dilakukan secara bersama-sama.

Sebagai nasihat peringatan pesan dalam artikel adalah urgen agar jangan terlalu terlena. Atau melupakan persoalan cadangam pangan. Menimbulkan kelangkaan dan kekuarangan untuk makanan. Kekurangan gizi.

Ungkapan bertani dan berumo. Atau bersawah dan berladang menanam padi sudah lama hilang. Lihatlah tiada lagi sawah karena diganti bangunan gedung. Seakan-akan ada persediaan pangan. Berbeda dengan negara tetangga Vietnam. Penduduk masih rajin bersawah. Sehingga negeri Vietnam itu masih penghasil beras. Masih lazim kata beras Ranggon asal Vietnam.

Demikianlah kondisi penerasam di negeri kita Indonesia. Tidak dalam konsisi swasembada pangan yang cukup. Amat bergantung keluar, meski negara kita negeri agrikultur partanian. Sudah tidak suka kepada pertanian.

Oleh karena itu, sekarang kita harus menanamkan rasa cinta kepada pertanian. Cinta kepada tanaman padi seperti rakyat Vietnam. Tidak ketinggalan sawah tempat bertanam padi.

Usaha untuk melestarikan sawah ladang adalah upaya untuk menjaga ketahanan pangan. Sesuai dengan falsafah petani harus cinta kepada tanamannya. Tanaman padi harus kita cintai karena menjadi sumber pangan negeri kita Indonesia.

Jakarta, 29 Agustus 2022

*) Penulis adalah dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles