Jakarta, Demokratis
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji, Selasa (25/5/2021). Keduanya saling mengungkapkan apresiasi atas kerja sama serta hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Jepang khususnya di bidang riset dan inovasi.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini, kami berharap ke depannya Indonesia dan Jepang dapat terus melanjutkan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra yang ada,” kata Handoko dalam siaran pers yang diterima.
Handoko mengatakan, Indonesia dan Jepang memiliki sejumlah kerja sama antara lain lewat Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) yang selama ini di bawah koordinasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain itu, Indonesia juga memiliki kerja sama visiting professor dengan berbagai negara termasuk Jepang.
Handoko mengusulkan, agar kedua negara kembali mengaktifkan pertemuan rutin Joint Committee Meeting (JCM) pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta pameran terkait program penelitian internasional Jepang bernama Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS).
Sementara itu Dubes Kanasugi mengatakan, Indonesia adalah mitra penting Jepang. Dia mengatakan banyak peneliti Jepang berkunjung ke Indonesia, demikian pula sebaliknya. Dalam kerja sama SATREPS, ada 21 proyek yang telah mendapatkan pendanaan.
“Sebelum pandemi, pada tahun 2019, Jepang mencatat ada sekitar 3.600 peneliti Jepang mengunjungi Indonesia dan lebih dari 1.000 peneliti Indonesia berkunjung ke Jepang,” kata Kanasugi.
Kerja sama Indonesia-Jepang berdasarkan Agreement Between the Government of the Republic Indonesia and the Government of Japan on Scientific and Technological Cooperation yang ditandatangani tahun 1981. Dalam kerangka kerja sama IPTEK, telah dilaksanakan dua kali JCM pada tahun 1982 dan 2016.
Indonesia dan Jepang juga menjalin kerja sama bidang riset dan iptek lainnya antara lain kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Daicel Corporation dalam Implementasi Sistem Analisis Senyawa Chiral, kerja sama LIPI untuk penelitian bersama, pertukaran expert, dan research-based education yang melibatkan beberapa mitra Jepang di antaranya Tsukuba University, Kobe University, Tsukuba Botanical Garden, dan National Institute of Material Science.
Selain itu, kerja sama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka serta teknologi nuklir untuk tujuan damai yang melibatkan beberapa institusi Jepang seperti Japan Atomic Energy Agency, Nippon Advance Information Service (NAIS), Hirosaki University. Ada pula kerja sama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada program bidang Aerospace yang melibatkan mitra antara lain Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC), Electronic Navigation Research Institute of National Institute of Maritime. (Red/Dem)