Seluruh pertahanan 7 wilayah adat sudah membentuk wilayah pertahanan setelah proklamasi konstitusi 1971, membentuk 9 Kodap di wilayah pertahanan TPN OPM. Dalam perjalanan para pimpinan militer TPN OPM sudah meninggalkan amanat konstitusi piagam OPM tahun 1971. Matias Wenda dengan organisasi TRWP dan WPA, Joweni dengan organisasi WPNCL dan yang lainya.Melihat situasi ini kami membentuk organisasi sipil KNPB 2010 di kampung harapan telah melahirkan 3 resolusi yaitu : penyatuan TPN OPM dengan rekomendasi kepada militan pusat,NGR menjadi PNWP parlemen,dan melahirkan ULMWP.Kami membentuk komisariat militan pusat dengan pimpinan Humbertus Mabel dan saya Patris Wenda sebagai wakil mendirikan forum penyatuan militer dalam KTT biak,kami mendorong Rakernas dilanjutkan dengan Rakorda wilayah,namun tgl 16-12-2012 Humbertus ditembak TNI POLRI di Wamena distrik kurulu,dan saya sebagai buronan TNI POLRI.Situasi ini dimanfaatkan sebi sambom atas rekomendasi dari Goliat Tabuni untuk membentuk 33 Kodap dengan lambang negara jeondoan.Dalam Raker di kali biru kami mempertahankan komando POW sebagai panglima tertinggi TPN OPM serta menegaskan kepada seby sambom bahwa GT mengingkari bendera bintang fajar.Hari ini kami menyatakan sikap bahwa : 1.Lanyjaya sebagai pusat pemerintahan dengan presiden Simon P.Sapioper dan panglima tertinggi TPN OPM POW serta menghimbau supaya semua faksi pejuang diluar dari komando POW untuk bergabung.2.Sebagai pendiri KNPB dan militan Papua Barat saya tidak melihat adanya perjuangan murni untuk Papua merdeka,sebaliknya para pejuang diluar komando POW berjuang demi kepentingan masing masing.3.Selaku penghubung presiden Simon dan panglima POW menjadikan lanyjaya sebagai pusat pemerintahan dan pusat pertahanan militer dibawah general POW diluar geografis NKRI.Banyak pejuang yg mencari keadilan di PBB seperti Jhon anari dan yg lain,namun semua harus dalam satu komando sehingga kemerdekaan segera tercapai.Harapan kami kepada Beni Wenda,Maikel karet,farkorus yaboi sembut,juga Ben kaisepo  untuk tidak mencederai piagam OPM dan bergabung kepada NGRWP untuk satu tujuan kemerdekaan Papua barat.Dengan jelas dan tegas kami mengatakan bahwa lanyjaya pusat pemerintahan NGRWP dan pusat pertahanan tentara pembebasan nasional Pimpinan POW bersama rakyat lanyjaya,kami sudah meminta pemerintah Indonesia untuk meninggalkan lanyjaya dalam tahun 2025. (Jose)